Berita Ponorogo
Video Sinden Buru-Buru Keluar dari Hajatan, Polisi Sebut Bukan Dibubarkan: Hanya Tagih Komitmen
Kapolsek Siman, AKP Yoyok Wijanarko membenarkan adanya hajatan pernikahan di Desa Sawuh namun dirinya tidak membubarkan.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Aqwamit Torik
Reporter: Sofyan Arif Candra | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Sebuah video di media sosial menunjukkan sejumlah penyanyi Jawa atau sinden keluar dari lokasi acara hajatan.
Video itu kemudian viral di media sosial.
Terlihat, sinden yang masih beserta dandanan lengkapnya keluar dari tempat hajatan.
Padahal sejumlah tamu masih berada di lokasi tersebut.
Belakangan diketahui, hajatan tersebut digelar di Desa Sawuh, Kecamatan Siman, Ponorogo.
Kapolsek Siman, AKP Yoyok Wijanarko membenarkan adanya hajatan pernikahan di Desa Sawuh namun dirinya tidak membubarkan.
"Panitia (hajatan) mengajukan proposal ke kami itu (hajatannya) siang sampai sore. Terus malam sampai jam 9 malam selesai, jadi (polisi) kesana hanya mengamati dan menagih komitmen," kata Yoyok, Sabtu (22/5/2021).
Yoyok sendiri sudah datang di lokasi hajatan sejak pukul 20.45 WIB.
Lalu pada pukul 21.00 WIB ia memberitahu panitia bahwa sesuai proposal yang diajukan hajatannya sampai pukul 21.00 WIB.
"Mereka patuh dan taat," lanjutnya.
Ia sebenarnya sudah memprediksi jika polisi tidak ke tempat acara untuk menagih komitmen tersebut, acara hajatan pasti akan molor dengan berbagai alasan.
"Alasannya masih ada teman nggak enak mengusir dan sebagainya. Kalau dibiarkan sampai jam 11 pun ya tidak selesai," terang Yoyok.
Ia juga memastikan, adanya sinden di hajatan tersebut bukan untuk pertunjukan tayub, wayang, atau kesenian lainnya.
Melainkan hanya karawitan sebagai pengganti musik.
"Itu live (musik) karawitan suguh dayoh, konsepnya untuk pengganti pita kaset. Jadi tidak ada tayuban kalau ada ya tidak kami izinkan," tambah Yoyok.
Karawitan tersebut diizinkan dengan pertimbangan perputaran ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Tidak ada yang joget-joget dan kontak yang erat, itu karawitan live tidak untuk ditonton, tapi didengarkan saja," pungkasnya.
