Berita Surabaya
'Sudah Jenuh Sekolah Daring' Curhat Orang Tua ke DPRD Jatim Soal Kepastian Sekolah Tatap Muka
Curhat tersebut disampaikan oleh Ketua DPRD Jatim, Kusnadi. Sebab menurut warga yang juga orang tua dari anak didik, sekolah daring sudah tak efektif
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Aqwamit Torik
Reporter : Yusron Naufal Putra
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kapan sekolah tatap muka dimulai? Pertanyaan tersebut menjadi hal yang banyak ditanyakan oleh warga kepada DPRD Jawa Timur saat menggelar serap aspirasi masyarakat atau reses di kawasan Sidoarjo, Jumat (28/5/2021).
Sebab menurut warga yang juga orang tua dari anak didik, sekolah daring sudah dirasa tak efektif lagi.
Curhat tersebut disampaikan oleh Ketua DPRD Jatim, Kusnadi.
Para orang tua menyebut jika mereka sudah jenuh dengan sekolah online atau daring.
"Saya sebagai orang tua sudah jenuh, ngajari anak sekolah daring terus," kata salah seorang warga yang sambat saat dipersilakan untuk menyampaikan aspirasi.
Baca juga: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Bangkalan akan Dimulai pada 31 Mei 2021, Terapkan Prokes Ketat
Warga banyak yang sambat terkait sekolah daring, dan terus menanyakan kapan sekolah tatap muka akan digelar.
Tak hanya wali murid, hal serupa juga disadari oleh salah seorang tenaga pengajar yang juga hadir dalam reses tersebut.
Seorang pria yang mengaku berprofesi sebagai guru selama belasan tahun mengungkapkan memang banyak peserta didik yang sudah jenuh dengan sekolah daring.
Dengan adanya SKB empat Menteri, dia mengungkapkan banyak yang ingin segera melihat peserta didik dapat bersekolah kembali.
Meskipun dengan penerapan protokol kesehatan di sekolah yang ketat.
"Harapan saya, secepatnya vaksin juga diberikan kepada anak didik. Guru-guru kan sudah, biar tidak khawatir," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Jatim Kusnadi menyampaikan untuk kewenangan sekolah memang berbeda untuk setiap tingkatan.
Namun, untuk tingkat SMA/SMK yang berada di wilayah kelola Pemprov sudah mendapat kepastian.
"Untuk tahun ajaran baru kita akan melakukan uji coba, dengan penataan yang sedemikian rupa sehingga juga prokes itu tetap terjaga. Tapi memang ada syaratnya," kata Kusnadi.