Virus Corona di Surabaya

Kasus Covid-19 di Surabaya Meningkat Pasca Libur Lebaran, Positivity Rate Masih di Bawah 5 Persen

Dinas Kesehatan Kota Surabaya mencatat ada kenaikan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran. Sekalipun demikian, kenaikan tersebut masih terkendali.

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Elma Gloria Stevani
Freepik
Dinas Kesehatan Kota Surabaya mencatat ada kenaikan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran. Sekalipun demikian, kenaikan tersebut masih terkendali. 

Reporter: Bobby Koloway| Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat ada kenaikan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran. Sekalipun demikian, kenaikan tersebut masih terkendali. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan, kenaikan perhari mencapai 21 kasus Covid-19 pasca lebaran. Jumlah ini naik dibanding sebelum lebaran yang rataan kenaikannya hanya 16 kasus. 

Sekalipun demikian, positivity rate di Surabaya masih di bawah 5 persen. "Kenaikan (kasus) ada, tapi masih terkendali," kata Febria di Surabaya, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Wejangan Inul Daratista ke Lesti Kejora Soal Rencana Nikahi Rizky Billar: Semua Harus Wangi di Kamar

Febria menyebut, kenaikan kasus Covid-19 ini terjadi H+14 pasca libur lebaran.

Meski ada kenaikan kasus Covid-19, namun tingkat keterisian tempat tidur/Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit Surabaya masih rendah. 

Data Dinas Kesehatan Surabaya mencatat, BOR di RS saat ini sekitar 14 persen. "Sebelum lebaran, BOR di RS sekitar 13 persen, sedangkan pasca lebaran sekitar 14 persen," ungkap dia.

Menurut Febria, ditemukannya kenaikan kasus Covid-19 ini berkat masifnya tracing yang dilakukan petugas puskesmas bersama Satgas Covid-19 di kelurahan. Bagi dia, ketika semakin banyak ditemukan kontak erat, maka pandemi di Surabaya bisa semakin terkendali.

"Begitu kami menemukan satu (kasus) melalui swab, langsung kami tracing," terang dia.

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya terus memasifkan kegiatan swab massal di 31 kecamatan. Ini merupakan strategi penanganan pandemi Covid-19 yang terdiri dari testing, tracing dan treatment.

"Swab massal terus kita lakukan. Bahkan, Puskesmas sampai tidak libur, hari Minggu sampai malam-malam, karena mereka harus mencari lansia (untuk dilakukan vaksin)," tegas dia.

Kadinkes yang akrab disapa Feny ini menyatakan, bahwa pemkot menggunakan cara door to door untuk memasifkan vaksinasi bagi lansia. Upaya ini dilakukan supaya para lansia ini bersedia untuk mengikuti vaksinasi.

"Bagi lansia yang tidak mau itu kita datangi, kita door to door. Kita keliling, kita rayu, awalnya memang menolak, tapi setelah kita beri pengertian, akhirnya banyak yang mau," imbuhnya.

Hingga hari ini, Feny mencatat, vaksinasi kepada lansia di Surabaya telah mencapai sekitar 83 persen. Sementara untuk pelayanan publik, vaksinasi telah mencapai 350 persen.

"Saya berharap akhir Mei 2021, tapi karena mundur sehingga akhir Juni baru bisa selesai 100 persen (vaksinasi) lansia," pungkasnya.

Baca juga: Bocoran Ikatan Cinta Selasa 1 Juni 2021; Mama Sarah Bongkar Rahasia Elsa, Nino Ancam Polisikan Ricky

Simak artikel lain terkait Pandemi Covid-19, Pemkot Surabaya, Vaksinasi Covid-19

FOLLOW US:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved