Berita Terpopuler

BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI Warga Diimbau Tak Toron hingga Rapid Test di Arek Lancor Pamekasan

Berita Madura terpopuler Kamis 10 Juni 2021 dibuka dengan imbauan Gubernur Jatim kepada warga Madura di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Personel Polres Pamekasan saat memberhentikan pemotor yang kedapatan tidak memakai masker saat berkendara di sebelah timur Monumen Arek Lancor, Jalan Jokotole, Selasa (5/1/2021). 

Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - TribunMadura.com merangkum sejumlah berita terpanas dari wilayah Madura edisi Kamis 10 Juni 2021 dalam Berita Madura terpopuler.

Berita Madura terpopuler edisi hari ini dibuka dengan imbauan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada warga Madura di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan.

Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar warga Madura, khususnya Bangkalan, tak melakukan tradisi Toron saat Hari Raya Idul Adha padada Juli mendatang. 

Berita selanjutnya, yakni pengajuan bantuan kepada Pemerintah Pusat dari Pemkab Bangkalan.

Pemkab Bangkalan melalui Dinas Kesehatan mengajukan bantuan tenaga kesehatan tambahan.

Sebelumnya, sejumlah tenaga kesehatan di Bangkalan terpapar Covid-19.

Kabar adanya kegiatan rapid test di Arek Lancor Pamekasan menutup Berita Madura terpopuler hari ini.

1. Warga Madura Diimbau Tidak Lakukan Toron

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan imbauan lebih awal agar warga Madura, khususnya Bangkalan, tak melakukan tradisi 'Toron' saat Hari Raya Idul Adha padada Juli mendatang. 

Pasalnya, menjadi tradisi bagi warga Madura, yang merantau di luar daerah, untuk pulang kampung atau kerap disebut 'Toron' ke Madura di saat lebaran Idul Adha.

Bahkan pemudik saat Idul Adha biasanya lebih besar dibandingkan pemudik saat lebaran Idul Fitri. 

Untuk itu, melihat dampak mudik lebaran Idul Fitri yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang begitu parah di Bangkalan, maka Khofifah tegas menyampaikan agar tak ada tradisi Toron di Idul Adha tahun ini bagi warga Madura, khususnya Bangkalan. 

"Dengan semangat pentahelix, kami ingin media ikut menyampaikan pesan kepada masyarakat terutama Bangkalan yang biasanya sederhana ada tradisi Toron, hari ini mohon kembali untuk bisa menunda keinginan tradisi Toron itu. Karena suasana ini tidak cukup kondusif untuk melakukan silaturahim dengan kerumunan," tegas Khofifah, Rabu (9/6/2021). 

Ia menekankan bahwa saat ini sedang terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Bangkalan.

Dan pemprov Jatim dan juga pemda setempat tengah berjuang untuk mengendalikan kasus Covid-19 di sana.

Sehingga partisipasi warga mazyarakat untuk beperan aktif dalam pencegahan penularan sangat diharapkan. 

"Yang kita harapkan semua dalam keadaan sehat, dan kondisi ini bisa dikendalikan dengan baik. Jadi untuk tradisi-tradisi tertentu memang kita harus sabar dan menunda tidak kita lakukan pada saat itu ya teman-teman," ajaknya. 

Sebagaimana diketahui sampai saat ini Pemprov Jatim masih berupaya melakukan swab massal untuk tracing di empat kecamatan di Kabupaten Bangkalan yang menjadi sentra penularan Covid-19.

Yaitu di Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Klampis dan Kecamatan Geger. Dan ada tujuh desa yang menjadi fokus penanganan. 

Sampai saat ini di akses Suramadu juga masih dilakukan tes cepat antigen pada pelintas jembatan Suramadu juga di pelabuhan Kamal. 

Sedangkan sesuai analisa dari Pemkab Bangkalan, lonjakan kasus disebabkan karena terjadi klaster keluarga dari pemudik hari raya Idul Fitri.

Karena di Bangkalan ini ada tradisi hari raya ketupat dimana ada kebiasan kumpul bareng keluarga dengan kemungkinan mengabaikan protokol kesehatan. 

Selain itu, berdasarkan analisa yang dilakukan Pemkab Bangkalan, yang menimbulkan lonjakan tambahan kasus adalah penolakan warga Bangkalan untuk dilakukan tracing sehingga tidak bisa dilakukan deteksi dini dengan cara pemisahan dan isolasi yang cepat. 

Kendala lain yang ada yaitu masyarakat tidak mau dilakukan isolasi dan tidak mau dirujuk ke rumah sakit sehingga yang dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis sehingga memperbesar risiko kematian. 

2. Dinas Kesehatan Bangkalan Ajukan Bantuan Nakes ke Pemerintah Pusat

Pengerahan sejumlah mobil PCR milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pemeriksaan sejak dua hari terakhir di beberapa titik episentrum, terutama di Kecamatan Arosbaya yang menjadi episentrum lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan berjalan efektif.

Update hasil pemeriksaan terhadap para tenaga kesehatan (nakes) disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Sudyo di hadapan awak media usai gelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid-19 di Pendapa Agung, Selasa (8/6/2021).

“Untuk nakes di puskemas jajaran, ada 50 kasus positif terkonfirmasi, juga ada 26 nakes dari RSUD Syamrabu. Total ada 76 nakes kita positif terkonfirmasi. Termasuk tiga nakes yakni dokter, bidan, dan perawat yang meninggal. Ada juga yang sembuh tapi belum kami total,” ungkap Sudyo.

Rakor tersebut dipimpin langsung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional, Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, Menteri Kesehatan, Budi Gunardi Sadikin, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron, Selasa (8/6/2021).

“Sejauh ini dua puskesmas; Arosbaya dan Tongguh kami tutup. Kebetulan ada Pak Menteri (Kesehatan), akan kami buka dua peuskemas itu. Saya minta bantuan tenaga kesehatan dari (pemerintah) pusat,” jelas Sudyo.

Kegiatan pemeriksaan dengan mobil PCR di Kecamatan Arosbaya yang menjadi episntrum utama lonjakan kasus Covid-19 mendapatkan 70 kasus OTG dari 161 orang yang periksa.

Bergeser ke utara, Kecamatan Klampis, tes swab mobil PCR mendapatkan penambahan kasus.    

“Ada penambahan kasus sebanyak 46 orang positif terkonfirmasi. Kemudian tes rapid antigen kepada para pengendara saat penyekatan di akses Suramadu sisi Madura dan Pelabuhan Kamal, kami kembangkan dengan swab PCR. Hasilnya 8 orang positif terkonfirmasi dari 28 yang kami rapid antigen,” pungkas Sudyo.

Di Kecamatan Klampis, Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) dalam paparannya di hadapan Menteri Kesehatan, Kepala BNBP, dan Gubernur Jawa Timur menyampaikan, sebanyak 46 dari 99 staf Puskesmas Klampis, Kabupaten Bangkalan dinyatakan positif Covid-19 swab PCR

“Ini baru saja kami menerima laporan, dan para nakes ini sudah divaksin. Untuk itu kami mohon petunjuk dan arahan Bapak dan Ibu biar kami lebih termotivasi. Sehingga upaya kami lebih maksimal menekan laju penyebaran Covid-19,” ungkap Ra Latif.

Sekedar informasi, Kabupaten Bangkalan berpenduduk 1.060.377 jiwa yang tersebar di 18 kecamatan. Empat kecamtan; Kota, Arosbaya, Klampis, dan Kecamatan Geger berlokasi di sisi pantai utara Kabupaten Bangkalan.

Sektor pelayanan berupa saru RSUD, 6 RS Swasta. 22 Puskesmas, 251 Polindes. Untuk penanganan Covid, Pemerintah Kabupaten Bangkalan sudah menyiapkan petugas skrining sejumlah 99 orang dan didukung oleh petugas lainya sejumlah 178 orang.

Disamping itu, juga disiapkan tenaga vaksinator sejumlah 121 orang dengan didukung oleh anggota komda KIPI

“Kami bersama Bapak Kapolres Bangkalan dan Bapak Dandim 0829, lanjutnya, Pemkab Bangkalan bersama seluruh stakeholder yang ada tidak pernah lelah memberikan woro-woro, sosialiasi terkait penerapan protokol kesehatan,” jelasnya.

Ra Latif melaporkan data mingguan perihal penambahan kasus confirm, sembuh, dan meninggal di Kabupaten Bangkalan Tanggal 10 April 2020 s/d 7 Juni 2021.

Dari dua minggu terakhir ini disampaikan terjadi peningkatan kasus dari 12 kasus menjadi 322. Di mana kasus tertinggi terjadi di wilayah Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger, dan Bangkalan.

Sebanyak 150 unit tempat tidur yang ada di RSUD Syamrabu Bangkalan sudah digunakan oleg 93 pasien covid. Untuk orang terkonfirmasi covid tetapi bersifat tanpa gejala (OTG), disediakan tempat isolasi di Balai Diklat dengan kapasitas 74 unit tempat tidur,

“Sampai saat ini sudah digunakan oleh 35 OTG. Untuk penanganan isolasi terhadap pekerja migran, kami menyiapkan Balai Latihan Kerja dengan kapasitas 30 tempat tidur, sampai saat ini terisi 17 orang,” papar Ra Latif.

Sebelumnya, Ra Latif menyebut penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan dikarenakan libur Lebaran dan pekerja migram yang datang. Total pekerja migran yang datang ke Kabupaten Bangkalan disebut Ra Latif mencapai 933 orang.  

Beberapa analisa dan kesimpulan terhadap kejadian Covid-19 di Kabupaten Bangkalan disampaikan Ra Latif kenaikan kasus yang signifikan terjadi pada minggu ke-22 (29 mei) yaitu 14 hari pasca lebaran sebanyak 203 kasus, artinya terjadi trasmisi local selama 14 hari sebelum tanggal sakit atau yang disebut masa inkubasi. Hal ini diikuti dengan kasus meninggal 40 kasus dalam 14 hari terakhir.

“Terjadi trasmisi lokal klaster keluarga dari pemudik. Hari Raya Ketupat di Arosbaya ada tradisi kumpul bareng keluarga yang kemungkinan mengabaikan porkes. Terjadi penolakan tindakan tracing sehingga tidak bisa dilakukan deteksi dini dengan cara pemeriksaan swab,” pungkasnya.

Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito mengugkapkan, untuk pelaksanaan program pemeriksaan atau testing ini harus dioptimalkan.

“Untuk mengetahui apakah seseorang sudah terpapar covid atau belum. Jika sudah diketahui akan dilakukan tindakan pengobatan-pengobatan. Sehingaa untuk dirinya sehat dan untuk orang lain tidak tertulang,” ungkapnya.

Dari testing itu pula, lanjut Ganip Warsito, nantinya bisa melacak siapa yang sudah melakukan kotak sehingga virus tidak menyebar ke mana-mana. “Masyarakat yang tidak paham akhirnya terlambat penangannnya, kemudian kondisinya semakin memburuk,” imbuhnya.  

Selain itu, ia meminta para pimpinan di Kabupaten Bangkalan dan daerah lainnya untuk meluangkan waktu untuk membaca data, meluangkan waktu meng-update data melalui stafnya, dan menganalisa data untuk mengetahui sejauh mana perkembangan Covid-19.

“Monitor tingkat kasus aktifnya, monitor angka kesembuhannya, monitor angka kematian, monitor prosentase ketercukupan BOR tempat tidur pasien maupun ICU. Dari parameter-parameter inilah, statergi atau upaya apa yang dilakukan untuk mengendalikan dan mencegah penyebarannya,” pungkasnya.

Menteri Kesehatan, Budi Gunardi Sadikin meminta sebanyak empat hal peting yang harus diterapkan masyarakat di Kabupaten Bangkalan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Pertama, pakailah masker, kedua jika ada warga sakit lekas dibawa ke rumah sakit. Jangan menunggu hingga kondisinya kritis. Ketiga, bersedia dites untuk mengetahuo secara dini, dan keempat pelaksanaan vaksinasi dipercepat,” ungkap Budi Gunardi.

Ia mengajak para tokoh masyarakat blateran, para kepala desa, dan para kyai bersinergi dengan Pemkab Bangkalan agar empat hal tersebut bisa dilaksanakan dengan optimal. Sehingga penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bangkalan bisa segera terkendali.

 “Terpenting dan paling utama, tidak menularkan. Apabila orang Madura tidak mau diisolasi karena berat berpisah dengan keluarga, saya akan utus Bapak Bupati agar isolasi bisa dilakukan mulai dari tingkar RT, desa, dan mungkin bisa satu kecamatan,” pungkasnya. (edo/ahmad faisol)  

3. Kabar Rapid Test di Arek Lancor Pamekasan

Polres Pamekasan menyebutkan pesan yang menyebut ada gelaran rapid test di Arek Lancor itu hoaks.

Berikut isi pesan yang tersebar di sejumlah grup WA dan berbagai media sosial warganet Pamekasan.

"Pemberitahuan : Yang mempunyai rencana ke area pamekasan kota, Hindari Jalan Raya berikut ini : Bundaran Arek Lancor dan sekitarnya. jln kemayoran (sadengdeng). Depan BRI cabang. Jln masègit (sekitar masjid agung ). Pengendara akan diarahkan untk masuk ke arèa arék lancor untk di lakukan swap rapid tès anti gèn.  Jam 07.00 s/d 12.00 WIB."

Kasubbag Humas Polres Pamekasan, AKP Nining Dyah mengatakan, pesan yang disebarluaskan melalui WA dan media sosial tentang pemberitahuan itu adalah hoaks.

Menurutnya, Polres Pamekasan tidak pernah mengeluarkan pemberitahuan apa pun perihal adanya rapid antigen di area bundaran Taman Monumen Arek Lancor Pamekasan seperti yang tersebar di berbagai grup WA warga Pamekasan.

"Kami akan cari penyebar utama yang sengaja menyebarluaskan pesan itu untuk dimintai keterangan," kata AKP Nining Dyah kepada TribunMadura.com, Rabu (9/6/2021).

AKP Nining juga menjelaskan, perihal rapid antigen hanya akan dilakukan di Terminal Barang, Jalan Raya Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan.

Rapid antigen itu akan dilakukan acak terhadap pengendara dari luar Madura dan luar Pamekasan yang hendak masuk ke Pamekasan.

"Di Terminal Barang itu juga menjadi titik pos penyekatan kendaraan yang hendak masuk ke Pamekasan," bebernya.

Menurut dia, akan dilakukannya rapid antigen terhadap pengendara itu untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 agar tidak meluas ke Pamekasan.

Ia mengimbau ke masyarakat agar semakin memperketat kepatuhan protokol kesehatan Covid-19.

Mengingat, angka kasus positif Covid-19 di Pulau Madura semakin meningkat.

"Mari terapkan 5M. Biasakan wajib memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menjaga jarak," peringatnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved