Berita Lumajang
Kisah Tyas Widarsih, Adopsi Puluhan Kucing Terlantar di Lumajang, Rogoh Kocek Pribadi Demi Rescue
Tyas Widarsih (25) memelihara puluhan ekor kucing berbagai jenis hasil rescue (penyembuhan) yang kemudian berlanjut diadopsi.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Kucing menjadi satu di antara hewan peliharaan favorit masyarakat.
Namun, tidak semua kucing dipilih sebagai hewan peliharaan di rumah.
Sebagian besar masyarakat menyukai jenis kucing tertentu untuk dipelihara.
Hal itu tidak berlaku bagi Tyas Widarsih (25), warga Jalan Adi Sucipto, Desa Tompokersan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang.
Wanita ini memelihara puluhan ekor kucing berbagai jenis hasil rescue (penyembuhan) yang kemudian berlanjut diadopsi.
Ia menceritakan, kecintaannya mengadopsi kucing muncul sejak 9 tahun silam.
Baca juga: Delapan Manfaat Memelihara Kucing Bagi Kesehatan Manusia, Tak Cuma Dapat Melepas Stres
Kala itu, dia yang masih tinggal di kawasan Klakah kerap merasa iba ketika menjumpai anak kucing terlantar di jalanan.
Sampai suatu ketika, dia bertemu kucing yang berjalan terseok-seok karena salah satu kakinya merah, terluka.
"Akhirnya saya bawa pulang, saya obati lukanya, dan kemudian saya pelihara," katanya, Minggu (13/6/2021).
Setelah menyelamatkan seekor kucing, ternyata rasa kecintaan dan perasaan ibanya terhadap hewan yang biasa dipanggil mpus itu makin tumbuh.
Ia selalu ingin membawa pulang jika menjumpai kucing-kucing liar di jalan.
Baca juga: Waspada Jika Kucing Mengalami Penurunan Berat Badan, Kenali 7 Penyebab Berat Badan Kucing Menurun
"Terutama kucing yang masih kecil-kecil karena menurut saya dia butuh sekali perhatian," tutur dia.
"Nah, kalau untuk yang sudah gede biasanya saya hanya kasih makan," ujarnya.
Kebiasaannya mengadopsi itu, walhasil membuat rumahnya dipenuhi puluhan kucing.
Akhirnya wanita yang mengibaratkan dirinya sebagai Mak kucing ini kemudian memutuskan untuk benar-benar mendedikasikan dirinya me-rescue kucing-kucing terlantar.
Dia akhirnya membangun kandang kucing seluas 3x4 meter di rumahnya.
Bahkan belakangan, kandang yang bermaterial bambu itu pernah dihuni hingga 100 kucing.
"Kayaknya lebih luas kandang mereka, kalau dibandingkan kamar saya," ucapnya sambil tertawa.
Memang kalau untuk urusan kucing, Tyas mengaku tidak pernah setengah-setengah.
Wanita yang kini sibuk menggeluti dunia cosplayer itu mengaku setiap bulan tak sedikit merogoh kocek pribadinya.
"Sekitar 3-4 juta lah, jadi setiap terima job fee cair saya sisihkan langsung buat mereka," katanya.
"Itu untuk makannya, terus vitamin mereka biar gak gampang kena virus," tutur dia.
"Belum lagi kalau ada yang sakit, ya tapi untungnya ada aja rejeki kalau buat anak (kucing)," ungkapnya.
Bertahun-tahun mengadopsi kucing, membuat ia begitu dekat dengan hewan-hewan domestik itu.
Kedekatan ini bukan hanya soal fisik tapi sampai pada perasaan, juga hubungan komunikasi alamiah sebagai mahluk hidup.
Tyas bercerita kalau rumahnya sering dihampiri kucing-kucing liar yang dalam keadaan sakit.
"Kayaknya feeling mereka kuat, mungkin dia (kucing) kalau bisa ngomong minta tolong buat diobati. Ya akhirnya saya rawat," katanya.
Tyas juga cerita kalau ia selalu merasa tak tega jika harus meninggalkan kucing-kucing itu sendirian di rumah. Ia selalu merasa khawatir seperti ibu yang was-was pada anaknya.
Tepatnya sekitar awal tahun 2021, ada salah satu kucing indukan baru saja melahirkan 3 anak.
Sebulan pasca itu, Tyas terpaksa harus pergi ke Bali karena ada urusan pekerjaan.
Sebenarnya, saat itu ia cukup berat meninggalkan rumah sebab 3 bayi kucing masih membutuhkan perhatiannya.
Mensiasati itu, ia pun menitipkan 3 kucing itu kepada keluarga.
Namun, saat dia di Bali setiap hari melakukan video call adiknya, untuk memastikan bayi-bayi kucingnya sehat.
"Awal tahun kemarin ada kucing baru baru lahir 1 bulan. Nah waktu itu, saya ada job di Bali sudah tekken kontrak akhirnya mau gak mau berangkat," katanya.
"Setiap hari saya video call adek untuk mantau anak-anakku (kucing). Pernah juga ada kucing sakit gak bisa ditinggal akhirnya saya reschedulle jadwalnya, ya untung kerjaan saya fleksibel," pungkasnya.