Virus Corona di Bondowoso

Muncul Klaster Perkantoran di Kabupaten Bondowoso, Jumlah Puskesmas yang Dilockdown Juga Bertambah

Muncul klaster kasus Covid-19 dari perkantoran di Kabupaten Bondowoso. Pegawai diminta WFH.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Freepik
ILUSTRASI lockdown beberapa puskesmas di Kabupaten Bondowoso. 

TRIBUNMADURA.COM, BONDOWOSO - Muncul klaster kasus Covid-19 dari perkantoran di Kabupaten Bondowoso.

Terbaru, klaster penularan Covid-19 terjadi di Disparpora dan Dinas LHP Kabupaten Bondowoso.

Kepala Dinkes Bondowoso, Mohammad Imron mengatakan, masing-masing di Disparpora dan DLHP, ada tiga pegawai yang terpapar Covid-19.

Mohammad Imron menyebut, kebijakan work from home (WFH) pun diterapkan di dua kantor itu.

"Kantor tidak tutup total. Melainkan, masih ada beberapa karyawan yang masuk kerja," kata Mohammad Imron, Kamis (17/6/2021).

"Jumlahnya dibatasi 50 persen. Ketentuan WFH adalah kewenangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD)," sambung dia.

Baca juga: Terjadi Lonjakan Pasien Covid-19 di Kota Malang, Ketersediaan Bed di RS Rujukan di Atas 50 Persen

Selain itu, jumlah Puskesmas yang dilockdown juga bertambah.

Sebelumnya Puskesmas Binakal, kini menyusul Puskesmas Sempol, Maesan, dan Kotakulon.

Total, ada empat puskesmas yang dilockdown.

"Masing-masing ada satu nakes positif Covid-19 di Puskesmas Kotakulon, Sempol, dan Maesan. Di Puskesmas Binakal ada dua tenaga medis dan dua non medis positif Covid-19," sebutnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Bondowo ini menjelaskan empat Puskesmas tersebut akan dilockdown selama tiga hari.

Walhasil, pelayanan kesehatan bagi masyarakat dialihkan di puskesmas terdekat.

Baca juga: Muncul Isu Diskriminasi Warga Madura, Pemkot Surabaya Luruskan soal Kegiatan Penyekatan di Suramadu

"Selama lockdown, warga diimbau untuk tidak melakukan kunjungan atau masuk ke kantor," paparnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya belum dapat memastikan asal-usul penyebab terjadinya penyebaran Covid-19 di dua kantor dan 3 puskesmas itu.

Perlu melihat perkembangan hasil tracing lebih lanjut.

Sedangkan penularan Covid-19 di Puskesmas Binakal diduga ada kaitannya dengan klaster hajatan.

"Sama-sama tidak tahu mereka tertular di mana. Terkadang, saat tracing pasien tak berterus terang melakukan mobilitas ke mana saja," pungkasnya. (nen) a

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved