Berita Bangkalan
Rumah Karantina di Bangkalan yang Dikeluhkan Warga Kini Disidak, Anggota DPR Sampaikan Temuannya
Petugas rumah karantina, lanjut Mahfud, mengakui bahwa bekas kantor BPWS itu hanyalah sebagai tempat darurat dengan fasilitas yang jauh dari kelayakan
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
Reporter: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Para wakil rakyat asal Kabupaten Bangkalan di DPRD Provinsi Jatim dan DPRD Kabupaten Bangkalan menggelar inspeksi mendadak (sidak) rumah karantina penyekatan Suramadu, di gedung bekas kantor Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), Kedung Cowek, Surabaya, Selasa (22/6/2021).
Kunjungan mendadak dilakukan setelah para legislator itu menerima banyak keluhan baik melalui layanan pesan WhatsApp (WA) ataupun melalui video berisikan orasi dari penghuni rumah karantina terkait buruknya fasilitas.
“Kami terpanggil, masyarakat penghuni rumah karantina di gedung bekas kantor BPWS itu berontak. Mereka mengeluh atas buruknya fasilitas, kasihan sekali karena mereka hanya masyarakat biasa,” ungkap Anggota Komisi C DPRD Jatiim, Mahfud.
Ia turun meninjau langsung kondisi rumah karantina bersama Anggota Komisi A DPRD Jatim, Muhammad Aziz, Anggota Komisi E DPRD Jatim, Mathur Khusyairi, serta Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan, Hotib Marzuki.
Petugas di rumah karantina, lanjut Mahfud, mengakui bahwa bekas kantor BPWS itu hanyalah sebagai tempat darurat dengan fasilitas yang jauh dari kelayakan.
Namun pihak petugas berkomitmen akan memperbaiki dan berupaya meningkatkan fasilitas untuk masyarakat yang dikarantina.
“Kami mendapati beberapa kelayakan fasilitas di rumah karantina gedung BPWS yang perlu perbaikan atau ditingkatkan. Seperti ketersediaan air, tempat shalat, dan tempat tidur. Kami akan terus pantau perkembangan kelayakan fasilitas di rumah karantina itu,” tegas Mahfud. \
Sebelumya, Mahfud menerima video dengan gambaran pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) sedang tidur di lantai.
Ternyata setelah diklarifikasi, memang ada beberapa masyarakat enggan menempati tempat tidur yang telah disediakan.
Selain peningkatan fasilitas, para legislator asal Bangkalan itu juga merekomendasikan agar para petugas di rumah karantina itu lebih bersikap humanis, bersabar, melakukan tracing (penelusuran) kontak erat kepada keluarga pasien reaktif rapid test antigen.
Baca juga: Anggota DPRD Jatim Merespon Video Viral Soal Rumah Karantina Covid-19: Tolong Penuhi Fasilitasnya
Sehingga bisa mengurangi penyebaran dan menekan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.
“Ini juga penting, perbolehkan keluarga yang ingin menjenguk, mengirim makanan dan baju dengan syarat yang telah ditentukan oleh petugas. Selain itu, harus dibuat juga rumah sakit darurat atau rumah sakit lapangan karena di Bangkalan, rumah sakit sudah penuh dan di Surabaya sudah over kapasitas,” pungkasnya.
Wakill Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan, Hotib Marzuki mendesak Pemerintah Kabupaten Bangkalan untuk menjemput masyarakat Bangkalan yang dinyatakan reaktif rapid test antigen di pos penyekatan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya.
“Bapak Sekda (Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan), kita ambil, jemput masyarakat kita untuk di tempatkan di rumah karantina yang ada di Bangkalan. Saya mendapat banyak keluhan, bukan sembuh malahan bertambah parah” tegas Hotib dalam rapat bersama Tim Anggaran Pemkab Bangkalan.