Berita Pamekasan
Terinfeksi Covid-19, Pengasuh Ponpes Darussalam Banyuning Dajah Bangkalan Lora Irham Maulidy Wafat
Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Banyuning Dajah Bangkalan meninggal dunia terinfeksi Covid-19.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Reporter: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Banyuning Dajah, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Lora Irham Maulidy, meninggal dunia, Rabu (24/6/2021) pukul 23.38 WIB.
Meninggalnya Lora Irham Maulidy ini meninggalkan kenangan yang membekas bagi Keponakan Mahfud MD, Firman Syah Ali.
Firman Syah Ali menceritakan, Lora Irham adalah aktivis PMII tulen yang pernah menjadi tokoh LSM Nasional yaitu LSM LIRA.
Menurut dia, almarhum sangat istiqomah di dunia LSM, dan sedikitpun tidak tergoda politik maupun birokrasi.
Kata Firman Syah Ali, Lora Irham selama hidupnya tidak memandang perbedaan pendapat, bahkan perdebatan setajam apapun tidak memandang sebagai sebuah permusuhan.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Jatim, Bandara Juanda Perketat Prokes, Ada Aturan Filter Penumpang
"Secara Intelektual, Lora Irham sering berbeda pendapat dengan saya, kemudian berdebat dahsyat baik di grup WA maupun WA pribadi," cerita Firman Syah Ali kepada TribunMadura.com, Kamis (24/6/2021).
"Namun hubungan personal sedikitpun tidak terganggu, malah semakin hangat, tetap ngopi seperti biasa, saya juga diundang sebagai narasumber seminar di Lombok NTB dan itulah hebatnya Sahabat Irham," sambungnya.
Menurut pria yang akrab disapa Cak Firman ini, komunikasi terakhir dirinya dengan Lora Irham, ketika almarhum ingin takziyah bersama rombongan LIRA ke rumah duka mertua Cak Firman yang meninggal dunia di Situbondo.
"Namun saya bilang enggak usah, Situbondo sangat jauh dan saya juga hanya sebentar di Situbondo," jelasnya.
Lalu, saat itu, Lora Irham tetap meminta bertemu dengan Cak Firman di Surabaya dalam rangka takziyah ke almarhum mertua Cak Firman.
Baca juga: Pos Penyekatan di Suramadu Ditiadakan, Pelintas Wajib Tunjukan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM)
Namun kata Cak Furman, takdir berkata lain, dalam waktu singkat setelah janjian bertemu, ternyata Lora Irham terinfeksi Covid-19.
"Karena saya seorang ASN yang tiap hari harus masuk kerja maka saya pantau terus kondisinya melalui kakak kandungnya yang juga sahabat terbaik saya, yaitu KH Fawaid Abdullah Pengasuh Ponpes Al-Aula Kombangan Geger Bangkalan, awalnya semakin membaik namun kemudian fluktuatif dan terakhir tersiar berita duka yang sangat mengharu biru ini," beber Cak Firman.
Menurut Bendahara Umum PW IKA PMII Jawa Timur ini, kepergian Lora Irham merupakan kepergian seorang kader pergerakan yang sangat potensial, sebab jiwa korsa almarhum terhadap pergerakan sangat tinggi, sampai-sampai pernah menjadi Ketua Mabincab PMII Surabaya.
Selain itu, bagi Cak Firman, kepergian Lora Irham juga merupakan kepergian seorang Ulama Muda Madura yang kritis namun moderat.
"Jarang sekali almarhum mengenakan atribut keloraan atau kekiaiannya, namun langsung mengejawantahkan jiwa juang pesantren ke dalam medan juang nyata sehari-hari terutama di LSM LIRA," ungkap Cak Firman.
Baca juga: Semua Pasien Covid-19 di RS Lapangan Indrapura Varian Baru Delta B.1.617.2 India Dinyatakan Sembuh
Cak Firman juga memperingatkan kepada warga Madura, bahwa virus Corona itu ada.
Ia mengajak masyarakat berikhtiar untuk selamat dari marabahaya virus Corona ini.
"Sebagaimana dicontohkan baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang selalu berupaya menghindari marabahaya. Jikalau sudah berikhtiar tetap terinfeksi corona kemudian meninggal berarti sudah ajal," ucapnya.
"Karena meninggal dalam keadaan berikhtiar, Insya Allah mati syahid sebagaimana janji Allah terhadap semua korban wabah penyakit menular," sambungnya.
Tak hanya itu, kepergian Lora Irham bagi Cak Firman merupakan kepergian sahabat karib ngopi yang meninggal gara-gara Covid-19, seperti yang dialami Gus Yaqub Balliya Al-Arif.
"Lora Irham dan Gus Yaqub kebetulan sama-sama Gus Pengasuh Pesantren dan sama-sama tokoh PMII Surabaya dari kampus yang sama," ceritanya.
"Kini konco-konco ngopiku satu per satu telah pergi, tinggallah aku sendiri di sini, ditemani sejuta kenangan bersama mereka yang telah pergi untuk selamanya," tutupnya