Daun Sambiloto
Sambiloto, Tanaman Pahit yang Dipercaya Bisa Cegah Covid-19 hingga Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Sambiloto memiliki fungsi antipiretik, obat panas dalam, analgesik, antiinflamasi, antibakteri, dapat mengkondensasi sitoplasma pada sel tumor.
Berbagai aktivitas farmakologi sambiloto telah dilaporkan termasuk sebagai antiradang, antikanker, serta untuk menurunkan tekanan darah.
Sebagai antiradang, dilaporkan bahwa suatu ekstrak metanol sambiloto mampu menekan produksi nitric oxide (NO) yang distimulasi oleh lipopolysaccharide (LPS) secara in vitro maupun ex vivo.
Telah diketahui bahwa NO adalah salah satu senyawa yang bertanggungjawab dalam proses terjadinya peradangan.
Pada pengujian selanjutnya, dua senyawa lakton diterpen, andrographolide dan neoandrographolide yang diisolasi dari ekstrak metanol sambiloto menunjukkan aktivitas penekanan produksi NO pada suatu ketergantungan dosis antara 0,1 - 100 .'6dM, dan IC50 (dosis penekanan produksi NO sampai 50% dibanding terhadap kontrol) untuk kedua senyawa tersebut masing-masing adalah 7,9 dan 35,5 .'6dM.
Aktivitas antikanker dari andrographolide, komponen utama dari sambiloto juga telah diuji dengan menggunakan beberapa jenis sel kanker.
Andrographolide menghambat perkembangbiakan (proliferasi) berbagai sel tumor yang mewakili berbagai tipe kanker secara in vitro, dengan cara langsung beraktivitas pada sel kanker dengan menahan siklus sel pada fase G0/G1 melalui induksi penghambatan siklus sel protein p27 dan mengurangi aktivitas cyclin-dependent kinase 4 (CDK4).
Larutan infus dari 6 - 7 daun sambiloto dikatakan efektif menurunkan tekanan darah tinggi sehingga dapat digunakan untuk penderita hipertensi.
Dalam suatu percobaan untuk membuktikan efek penurunan tekanan darah, crude ekstrak air sambiloto telah difraksinasi menggunakan pelarut yang berbeda polaritasnya menjadi fraksi etilasetat (FA), fraksi butanol (FB), dan fraksi air (FC).
Fraksi-fraksi ini kemudian diuji pada tikus Sprague-Dawley (SD) melihat efek yang ditimbulkan terhadap mean arterial blood pressure (MAP).
Beberapa senyawa diterpen dari sambiloto yaitu DA, DDA, andrographolide, andrographiside, dan neoandrographolide, diuji untuk melihat pengaruhnya terhadap MAP menggunakan tikus SD. Ditemukan bahwa andrographolide, andrographiside, dan neoandrographolide tidak memberikan efek terhadap MAP, sedangkan DDA menurunkan MAP dan kecepatan denyut jantung dengan ketergantungan dosis.
Sementara DA mempunyai efek yang agak lemah pada parameter yang diuji dibandingkan dengan DDA. Hasil ini menunjukkan bahwa efek hipotensi dari sambiloto dapat disebabkan oleh kedua senyawa diterpen, DDA dan DA. Disimpulkan bahwa suatu infus dari sambiloto dapat memberikan manfaat secara ilmiah untuk pengobatan hipertensi. (BPOM).
Daun Sambiloto untuk mencegah virus corona
Sari daun sambiloto sebelumnya dikenal memiliki manfaat untuk mengobati penyakit malaria.
Kini sari daun sambiloto disebut juga mampu menjadi referensi pencegahan masuknya virus corona ke dalam tubuh.
Pasalnya, kedua virus (Corona dan daun sambiloto) dinilai sangatlah mirip.