Berita Malang
Banyak Warga Kota Malang yang Tak Melapor saat Menjalani Isolasi Mandiri, Dinkes Ungkap Dampaknya
Masih banyak masyarakat yang belum melaporkan tengah menjalani isolasi mandiri.
Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Masih banyak masyarakat yang belum melaporkan tengah menjalani isolasi mandiri.
Banyaknya masyarakat yang belum laporan seusai menjalani isolasi mandiri menjadi persoalan pendataan Dinkes Kota Malang.
Dinkes Kota Malang tidak bisa melakukan pemantauan kepada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan swab test, baik PCR maupun antigen.
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menyampaikan, total ada 1.643 warga Kota Malang yang pernah menjalani isolasi mendiri seusai menjalani swab tes PCR di Kota Malang hingga Kamis (22/7).
Data tersebut telah masuk ke dalam New All Record (NAR) yang merupakan data Kementerian Kesehatan bagi masyarakat setelah menjalani swab tes PCR ataupun antigen.
"Yang terdata ada 1.634. Terus yang terpantau ada 436 warga. Mereka ada di Safe House maupun Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kota Malang," ucapnya.
Dr Husnul menjelaskan, pasien yang menjalani isoman ada dua, pertama ialah yang terpantau dana terdaftar di NAR.
Dan kedua yang isoman swab antigen tapi belum laporan ke Dinkes, RT/RW maupun Puskesmas terdekat.
Hal ini pun membuat pasien yang belum melaporkan itu disebut dengan mandiri.
"Seharusnya, warga yang sudah mendapatkan hasil pemeriksaan, hasil positif antigen atau PCR, pertama harus memberi tahu ke puskesmas wilayah. Sehingga nanti wilayah ini yang melakukan pemantauan sehari-hari, baik secara daring atau sesekali di kunjungi," jelasnya.
Pemantauan yang dilakukan dengan melihat kondisi secara klinis dari warga yang isoman.
Apakah nanti dirujuk, ataupun tetap harus menjalani isoman di rumah
Setelah itu ada pemberian obat-obatan dari puskesmas terdekat apabila ada gejala ringan dari warga yang isoman.
"Dengan begitu, nanti kami bisa melihat perjalanan klinisnya. Oh ini tetep isoman di rumah atau harus dirujuk ke Rumah Sakit. Sehingga ini mengurangi kasus-kasus yang terlambat dilakukan rujukan," ucapnya.
Begitu juga untuk kasus kematian kata dr Husnul kasus kematian yang telah terlaporkan dengan kasus kematian yang menjalani isoman tanpa laporan itu berbeda.