Berita Sumenep

Baru Selesai Dikerjakan, Proyek Pemeliharaan Jalan di Guluk-guluk Sumenep Sudah Rusak, Ini Sebabnya

Proyek pemeliharaan jalan di Desa Ketawang Laok, Sumenep sudah ada yang rusak meski baru selesai dikerjakan. Ternyata ini penyebabnya!

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Elma Gloria Stevani
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
Proyek pemeliharaan jalan aspal di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep sudah mengalami kerusakan, Jumat (30/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Proyek pemeliharaan jalan di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep sudah mengalami kerusakan.

Padahal, proyek jalan tersebut baru selesai dikerjakan pada pertengahan tahun anggaran 2021 dan dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, melalui Dinas PU Bina Marga dengan pagu anggaran sekitar Rp. 974 jut.

Proyek pemeliharaan jalan di Sumenep sudah ada yang rusak meski baru selesai dikerjakan.

Proyek yang belum seumur jagung itu terlihat rusak lantaran diduga tidak sesuai spesifikasi yang diminta oleh dinas terkait.

Oleh karena itu, Aktivis dari Lembaga Independen Pengawas Keuangan, Sayfiddin menyoroti pekerjaan konstruksi jalan raya Guluk-Guluk tersebut.

Menurutnya, pekerjaan hotmix di Guluk-Guluk sudah rusak dan ambruk, padahal pekerjaan itu baru beberpa hari selesai dikerjakan.

Proyek pemeliharaan jalan aspal di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep sudah mengalami kerusakan, Jumat (30/7/2021).
Proyek pemeliharaan jalan aspal di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep sudah mengalami kerusakan, Jumat (30/7/2021). (TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana)

"Jelas menandakan lemahnya pengawasan dan kontrol oleh Dinas PU Bina Marga Sumenep sebagai leading sektor pekerjaan ini," kata Sayfiddin pada media ini, Jumat (30/7/2021).

Apalagi kata dia, dari ketebalan diduga tidak sesuai spek yang ada. Sehingga jalan itu cepat ambruk dan rusak.

Bahkan katanya, dirinya juga meragukan uji lab hotmix untuk pemeliharaan jalan raya di Guluk-Guluk itu. Karena kalau uji lab-nya sesuai spek sudah pasti hasilnya pekerjaan itu akan bertahan lama dan tidak mudah rusak atau pecah-pecah.

"Saya juga menduga Hotmix yang digunakan untuk jalan di Guluk-Guluk itu belum di uji lab, sehingga belum seberapa sudah rusak," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep, Eri Susanto, melalui Kabid Pemeliharaan Jalan Sufriyadi mengatakan pekerjaan itu belum selesai karena belum serah terima.

"Pekerjaan itu belum selesai karena belum serah terima," katanya.

Terkait dengan ketebalan Hotmix untuk pemeliharaan berkala jalan Guluk-Guluk – Ketawang Laok itu 6 Cm.

"Untuk ketebalan 6 Cm plus minus artinya kami akan kroscek kelapangan akan melakukan pengukuran. Jadi yang akan kami bayar sesuai yang sudah dikerjakan, kalau tebal 5 Cm ya kami bayar sesuai itu, yaa kalau rata-ratanya 5,9 ya kami bayar sesuai ketebalannya," terangnya.

Ditanya soal ambruknya jalan tersebut, pihaknya mengaku akan memanggil pemborongnya dan akan melakukan pengawasan kebawah.

"Pekerjaan itu belum selesai mas, karena pekerjaanya masih selama 6 bulan sampai bulan September 2021. Jadi kami akan kroscek ke lapangan jika ada yang rusak kami akan panggil lagi pemborongnya," pungkasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan penelusuran media ini, di website resmi LPSE Sumenep tender pekerjaan pemeliharaan berjalan jalan Guluk-Guluk – Ketawang Laok itu dimenangkan oleh CV. Sinar Anugrah yang beralamat di jalan Kemuning W6 Kolor Sumenep dengan pagu anggaran Rp. 974 sedangkan harga terkoreksinya sekitar Rp. 952 juta.

Simak artikel lain terkait Kabupaten Sumenep

Simak artikel lain terkait Madura

Simak artikel lain terkait Pemkab Sumenep

FOLLOW JUGA:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved