Wabah Virus Corona
Vitamin D Bisa Hindarkan Tubuh dari Covid-19? Simak Penjelasan Ahli Mengenai Pentingnya Multivitamin
Vitamin D bisa digunakan untuk menghindari Covid-19. Dr Nina menyarankan untuk mendapatkan multivitamin secara alami yaitu makanan, buah dan sayur.
TRIBUNMADURA.COM - Dokter spesialis bedah ortopedi dan traumatologi, dr. Henry Suhendra mengatakan vitamin D bisa digunakan untuk menghindari Covid-19.
Sebab, hal itu telah dibuktikan dari beberapa penelitian yang dilakukan di luar negeri, salah satunya di India.
“Dalam hal itu, bisa menghindari Covid, pasti bisa,” kata Henry Suhendra, dikutip TribunMadura.com dari kanal Youtube Deddy Corbuzier, Selasa, 13 Juli 2021.
Dia mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil Penelitian di dua negara, vitamin D berpengaruh terhadap angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19.
“Kenapa? Karena penelitian terhadap pasien Covid ini dicoba, pakai vitamin apa, yang sudah ada penelitian yang dikuatkan oleh studi di Spanyol dan di India, itu jelas mengatakan bahwa vitamin D bisa mengurangi angka kesakitan dan angka kematian,” tutur Henry Suhendra.
Dia pun menegaskan bahwa pernyataan terkait vitamin D dapat menghindarkan diri dari Covid-19 adalah hal yang jelas.
“Jadi jelas, kalau vitamin-vitamin lain sebenarnya belum ada yang secara langsung,” ucap Henry Suhendra.
Dia menambahkan bahwa vitamin-vitamin yang lain biasanya digunakan karena berangkat dari pengalaman.
“Jadi itu kan dari pengalaman, saya ambil vitamin C itu kan pengalaman, memang vitamin C baik untuk flu, influenza, infeksi saluran nafas lain,” ujar Henry Suhendra.
Dia pun menyebutkan sejumlah literatur yang menjadi pegangannya terkait persoalan vitamin D dan Covid-19.
“Nah, literatur yang saya pegang itu dr. Michael Holick dari Boston University, itu mengatakan kalau vitamin D kita optimal, itu mengurangi kemungkinan infeksi virus corona sampai 54 persen,” kata Henry Suhendra.
Dia mengatakan jumlah Vitamin D di atas 30 nanogram per mililiter dikatakan aman, karena berkaitan dengan kriteria laboratorium yang dipakai di Indonesia.
“Padahal kalau menurut saya, menurut literatur yang saya baca, itu kalau 30-40 itu hanya cukup bagus untuk patah tulang misalnya,” ucap Henry Suhendra.
Dia menekankan bahwa jumlah tersebut masih belum cukup untuk mengatasi virus, termasuk Covid-19.
“Tidak, kan vitamin D untuk melawan infeksi macam-macam, bakteri, virus termasuk Covid, melawan kanker, melawan sakit jantung, melawan autoimun, itu harus optimal 100-an,” ujar Henry Suhendra.
Dia juga menjelaskan bahwa jumlah vitamin D di atas 100 nanogram per mililiter tidak masalah, karena termasuk optimal.