Berita Terpopuler
BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI - Sampang Terapkan PPKM Level 2 hingga Aplikasi Gagak Lancor
Berita Madura terpopuler hari ini menyajikan sejumlah berita menarik, di antaranya status PPKM di Sampang hingga aplikasi gagak lancor.
Tidak hanya itu, dalam fitur usulan pada aplikasi Gagak Lancor ini, pengguna dapat mendownload form penjamin pengurusan PB, CB, CMB dan asimilasi di rumah.
Sehingga keluarga tidak perlu datang langsung ke Lapas, dengan hanya mengirimnya melalui POS.
Hal ini juga berbanding lurus dengan usaha pemerintah dalam memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
Selain itu, dalam aplikasi tersebut juga disediakan fitur konsultasi untuk layanan informasi dan layanan pengaduan.
Dalam fitur konsultasi tersebut langsung terhubung dengan kontak layanan informasi dan pengaduan Lapas Narkotika Pamekasan.
Sehingga masyarakat dapat langsung menyampaikan pertanyaan, saran, ataupun keluhan pada kontak pengaduan.
"Aplikasi ini juga terhubung dengan media sosial milik Lapas Narkotika Pamekasan, seperti Youtube, Facebook, Twitter, dan Instagram, sehingga masyarakat juga dapat langsung mengakses informasi-informasi terkini yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan pada Lapas Narkotika Pamekasan," ujarnya.
"Mengingat pengguna yang tidak lolos verifikasi aplikasi Gagak Lancor masih bisa mengakses fitur konsultasi (layanan informasi dan pengaduan), dan fitur media sosial," pungkasnya.
3. Pemulangan TKI Asal Kabupaten Sampang
Kedatangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di seluruh Indonesia yang bekerja di Negeri Jiran, Malaysia mencapai 70 ribu orang, Rabu (11/8/2021).
Sehingga, diprediksi pemulangan TKI asal Kabupaten Sampang, Madura akan terus berlanjut hingga akhir 2021.
Hal itu diketahui setelah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker) Sampang menggelar rapat bersama dengan Mentri Luar Negeri (Menlu) RI.
Namun, Plt Kabid Penempatan Tenaga Kerja DPMPTSP dan Naker Sampang, Agus Sumarso mengatakan, bahwa pihaknya masih bingung, apakah data puluhan ribu TKI itu terhitung sejak awal, apa mulai baru-baru ini.
Sedangkan dirinya berharap, data tersebut terhitung sejak proses pemulangan awal, pada Mei 2021 lalu, sehingga diperkirakan TKI asal Sampang jumlahnya tinggal sedikit.
"Tapi bila data 70 ribu itu masih baru, maka kami akan kelabakan saat melakukan penjemputan," ujarnya.