Berita Surabaya

Kisah ABK Bertahan Hidup setelah Kapal Karam di Perairan Masalembu, Selamat Berkat Gabus Styrofoam

Insiden tenggelamnya KMN Sumber Berkah di Perairan Masalembu Sumenep terungkap dari laporan ABK yang berhasil selamat.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/HANIF MANSHURI
Korban tenggelamnya KMN Sumber Berkah di Perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jumat (20/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Madura Network, Luhur Pambudi

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Insiden tenggelamnya KMN Sumber Berkah di Perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, terungkap dari laporan ABK yang berhasil selamat.

Ada tiga orang ABK KMN Sumber Berkah yang berhasil selamat dari insiden tersebut, yakni Suwaras (49), Uliyan Andafi (27), dan Ji.

Sedangkan delapan ABK KMN Sumber Berkah sisanya masih dinyatakan hilang.

KMN Sumber Berkah sebenarnya karam di Perairan Masalembu pada Minggu (19/8/2021).

Insiden itu baru terungkap setelah ketiga ABK yang selamat itu melapor pada Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Daftar 8 ABK KMN Sumber Berkah yang Hilang di Perairan Masalembu, 3 Nelayan Lainnya Selamat

Ketiganya mengambang di tengah lautan dalam kurun waktu empat hari tiga malam.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko menerangkan, bagaimana cara ketiga orang ABK kapal nahas itu bisa selamat.

Setelah berhari-hari terombang-ambing di lautan, ketiganya diselamatkan sebuah kapal nelayan pemancing yang kebetulan melintas di kawasan perairan tersebut.

Mereka kedapatan berpegang pada gabus styrofoam di lautan agar tidak tenggelam.

"Mereka melihat nelayan pancing yang melintas untuk minta bantuan," katanya saat dihubungi TribunJatim.com ( grup TribunMadura.com ), Jumat (20/8/2021).

ABK KMN Sumber Berkah yang sempat tenggelam di Perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, kini dirawat di PKU Muhammadiyah, Jumat (20/8/2021) 
ABK KMN Sumber Berkah yang sempat tenggelam di Perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, kini dirawat di PKU Muhammadiyah, Jumat (20/8/2021)  (TRIBUNMADURA.COM/HANIF MANSHURI)

Setelah tubuh ketiganya yang lunglai itu diangkat ke atas kapal penolong darurat itu.

Gatot menambahkan, mereka sempat berkeliling kawasan perairan tersebut kurun waktu tiga jam, dengan harapan dapat menemukan kedelapan orang ABK yang berpencar.

"Selama kurang lebih 3 jam, namun tidak membawakan hasil," tuturnya.

Lantaran kondisi tubuh Suwaras dan dua rekannya itu dikhawatirkan makin memburuk, lanjut Gatot, perahu pemancing tersebut memutuskan kembali ke dermaga di kawasan perairan Lamongan.

Tujuannya, mencari Fasyankes terdekat, guna memulihkan kondisi tubuh korban. Kabarnya, ketiganya telah mendapat penanganan medis di RS PKU Muhammadiyah, Lamongan.

"Agar dapat pertolongan medis dan melaporkan kejadian tersebut Ke Kantor Satpolairud Polres Lamongan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved