Kumpulan Doa
Doa Agar Hati Tenang saat Ditimpa Masalah Berat yang Dianjurkan Nabi Muhammad Lengkap Arab dan Latin
Berikut bacaan doa penenang hati agar seorang Muslim kembali berserah diri kepada Allah SWT dan memohon diberikan hati yang tenang.
TRIBUNMADURA.COM - Doa penenang hati dibaca saat seorang Muslim mengalami berbagai perasaan negatif seperti gelisah, resah, stres, hingga putus asa.
Dunia adalah ujian bagi seorang Muslim sehingga terkadang permasalahan yang dihadapinya membuatnya bersedih dan lupa mengingat Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?" (QS Al 'Ankabut 29:2).
Selain itu, Rasulullah SAW juga menyampaikan tentang hakikat dunia bagi orang-orang beriman dan bagi orang-orang kafir.
Dari Abu Hurairah, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir," (HR. Muslim no. 2392).
Berikut bacaan doa penenang hati agar seorang Muslim kembali berserah diri kepada Allah SWT dan memohon diberikan hati yang tenang.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ
Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu’minu biliqo-ika wa tardho bi qodho-ika wataqna’u bi ’atho-ika.
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang ridho dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu.”
Doa ini diriwayatkan Imam Thabrani dari Abu Umamah, dia berkata;
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ قَالَ لِرَجُلٍ قُلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً ، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ , وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ
Artinya: “Sesungguhnya Nabi SAW. berkata (mengajari) seseorang.
Katakanlah, ‘Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu’minu biliqo-ika wa tardho bi qodho-ika wataqna’u bi ’atho-ika.’”