Berita Jawa Timur
PPKM Level 3 dan Level 4 Berakhir Senin 23 Agustus 2021, Kondisi Covid-19 di Jatim Alami Penurunan
Satgas Covid-19 Jawa Timur menyebutkan bahwa tren pertambahan kasus Covid-19 di Jatim sudah mengalami penurunan yang signifikan.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan Tribun Madura Network, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - PPKM Level 3 dan Level 4 berakhir hari Senin (23/8/2021).
Satgas Covid-19 Jawa Timur menyebutkan bahwa tren pertambahan kasus Covid-19 di Jatim sudah mengalami penurunan yang signifikan.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi, Senin (23/8/2021).
Berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 Jatim disebutkan bahwa per hari ini, rate of transmission Covid-19 Jatim adalah 1,1.
Mayoritas daerah di Jatim juga telah menurun di bawah 1.
Hanya ada enam kabupaten kota yang rate of transmission nya di atas 1. Yaitu Kabupaten Sumenep, Kabupaten Blitar, Kita Batu dan Kabupaten Tulungagung.
Sedangkan kasus aktif Covid-19 di Jatim saat ini ada di angka 22.832 orang. Mereka tersebar di isoter, rumah sakit maupun rumah sakit darurat.
Secara nasional, kasus aktif di Jatim masih terbanyak kedua setelah DKI Jakarta.
“Kalau untuk tambahan kasus sebenarnya sudah menurun signifikan. Kalau ingat di awal PPKM Darurat sehari pertambahannya ada yang sampai 4 ribu. Sekarang sudah jauh menurun, kemarin tambahannya kasus baru 1.300 an,” kata Joni.
Atau tepatnya yaitu 1.301 kasus per 22 Agustus 2021 sore. Sedangkan kasus meninggal kemarin aada 203 orang dan case fatality rate di Jatim masih di angka 7,17 persen.
Sedangkan untuk zona merah, ditegaskan Joni bahwa angkanya juga sudah menurun. Saat ini tersisa 15 daerah dengan status zona merah.
Yaitu Kabupaten Ponorogo, Kediri, Malang, Sidoarjo, Banyuwangi, Kota Kediri, Lumajang, Jember, Magetan, Ngawi, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Kota Malang dan Kota Madiun.
Hanya ada satu zona kuning yaitu Sampang. Dan lainnya masih zona oranye.
Terkait kasus kematian Joni mengatakan memang di Jatim masih di atas rerata CFR nadional. Dimana CFR atau case fatality rate nya 7,17 persen padahal rerata CFR nasional adalah 3,18 persen.