Demo Buruh di DPRD Pamekasan
BREAKING NEWS - Buruh dan Pengusaha Rokok Lokal Geruduk DPRD Pamekasan, Tolak Kenaikan Harga Cukai
Ratusan buruh dan pengusaha rokok lokal menggeruduk Kantor DPRD Pamekasan, Madura.
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Ratusan buruh dan pengusaha rokok lokal menggeruduk Kantor DPRD Pamekasan, Madura, Selasa (31/8/2021).
Kedatangan para buruh berusia remaja hingga orang tua ini untuk menuntut perihal hak mereka mengenai Bantuan Langsung Tunai (BLT) buruh dan petani yang belum cair.
Selain itu, mereka menyuarakan perihal naiknya tarif cukai sekitar 12,5 persen.
Korlap Aksi, Zaini mengatakan ada tiga permintaan yang disampaikan para buruh dan pengusaha rokok yang selama ini menjadi keluhan.
Pertama, menolak terbentuknya satgas atau agen informan pemburu rokok ilegal yang disebar di seluruh desa dan kecamatan se-Pamekasan.
Mereka meminta agar satgas pemburu rokok ilegal ini dibubarkan.
Kedua, mereka menolak kenaikan cukai pita rokok.
Menurut Zaini, ketika cukai pita rokok dinaikkan, maka banyak perusaahan rokok lokal yang akan gulung tikar.
"Kami meminta kepada DPRD Pamekasan agar mengkaji ulang terkait kenaikan pita cukai ini," teriak Zaini.
Selain itu, para buruh dan pengusaha rokok lokal ini meminta agar regulasi penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) dikaji ulang.
Sebab, peruntukkannya tidak nampak kepada para petani tembakau dan juga buruh rokok.
Lain dari hal itu, para buruh rokok juga mempertanyakan bantuan langsung tunai (BLT) untuk para buruh dan petani yang masih belum cair.
"Sedangkan di kabupaten lain sudah cair yang sudah diambil dari DBHCHT," keluh Zaini.
Menurut Zaini, buruh rokok dan petani, hingga saat ini masih belum mendapatkan BLT.
Hal ini yang menjadi pertanyaan besar dari para buruh rokok kemana larinya uang BLT tersebut yang belum cair.