Berita Terpopuler Madura
BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI - Demo Mahasiswa Sumenep soal Listrik hingga Gedung Baru Poltera
Berita Madura terpopuler menyajikan berita menarik teratas dari empat kabupaten di Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep.
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Sejumlah berita menarik dari wilayah Madura terangkum dalam Berita Madura terpopuler edisi Jumat 10 September 2021.
Berita Madura terpopuler menyajikan berita menarik teratas dari empat kabupaten di Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep.
Berita Madura terpopuler hari ini dibuka dengan pertemuan Dirut Politeknik Negeri Madura, Arman Jaya dengan Presiden Joko Widodo.
Dalam pertemuan itu, Arman Jaya mengungkapkan awal mula pendirian Politeknik Negeri Madura pada 2012 silam.
Berita selanjutnya, Pamekasan kini punya pasar tangguh bencana (pastana).
Pastana ini berada di Pasar Kolpajung dan Pasar 17 Agustus, Pamekasan.
Aksi demo Mahasiswa Kangayan di Kantor Pemkab Sumenep menutup Berita Madura terpopuler hari ini.
Baca juga: Ramah Disabilitas, Kecamatan Torjun Sampang Berikan Wadah Pekerjaan Bagi Penyandang Disabilitas
1. Politeknik Negeri Madura Kini Punya Gedung Baru
Dirut Politeknik Negeri Madura, Arman Jaya melakukan dialog dengan Presiden Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (7/9/2021).
Arman Jaya hadir bersama direktur Politeknik lainnya di Jawa Timur untuk penandatanganan seremonial serah terima gedung kuliah dan gedung konstruksi dalam pengerjaan (KDP)
Arman Jaya mengaku bersyukur atas serah terima gedung bengkel dan kuliah oleh Kementrian PUPR RI, mengingat hal itu merupakan wujud perhatian pemerintah kepada mahasiswa Politeknik, khusunya di Madura.
Dihadapan Presiden Jokowi itu, ia memaparkan awal Politeknik Negeri Madura dibangun kondisi cukup memprihatinkan pada 2012 silam.
Namun, dengan semangat yang kuat dan imbangi prasarana yang memadai, ada lebih 750 mahasiswa aktif menimba ilmu di Poltera.
"Bahkan, pendaftar setiap tahun mencapai 1000 calon mahasiswa, namun hanya diterima sebanyak 300 mahasiswa saja," ujarnya.
Arman Jaya menambahkan, meskipun berstatus sebagai perguruan tinggi vokasi baru, berbagai macam inovasi sudah dilakukan dengan sarana prasana yang dimilikinya.
Seperti terwujudnya pembuatan Ambulance Boat yang merupakan sinergi antara Poltera dengan Pemerintah Kabupaten Sampang dan Industri galangan Kapal.
"Alhamdulillah tahun ini, kami sudah membuat kapal Ambulance Boat kerjasama dengan PemkabSampang dan juga industri galangan kapal," tuturnya.
Lebih lanjut, ia dijelaskan jika selama ini 80% lulusan Poltera sudah banyak diserap industri Nasional.
Menurutnya, tidak butuh waktu lama, mayoritas lulusan ini hanya membutuhkan waktu kurang dari enam bulan untuk mendapatkan pekerjaan.
"Lulusan kami pak presiden, walapun baru, 80% sebelum 6 bulan sudah bekerja, sisanya melanjutkan kuliah lagi atau menikah," ucapnya sembari gelak tawa.
Menyikapi hal tersebut, Presiden RI yang akrab disapa Jokowi melihat bahwa Politeknik kedepan merupakan Lembaga Pendidikan yang menjanjikan bagi para mahasiswa.
Kerjasama antara Politeknik dengan Industri yang selama ini terjalin tentunya akan memudahkan lulusannya untuk diterima oleh dunia kerja.
"Politeknik kedepan lebih menjanjikan bila terhubung atau terkoneksi dengan industri dengan para praktisi itu yang memudahkan diterima oleh pasar kerja," katanya.
"Saya coba nanti berkeliling, lihat-lihat khusus ke Politeknik sama Bu Gubernur," pungkasnya.
Untuk diketahui, terkait dengan penandatanganan serah terima gedung, saat ini Poltera resmi memiliki 2 gedung tambahan dari Kementerian PUPR RI, tepatnya gedung Konstruksi Dalam Pengerjaan.
2. Bupati Pamekasan Resmikan Pasar Tangguh Bencana Covid-19
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur meresmikan pasar tangguh bencana (pastana) di Pasar Tradisional Kolpajung dan Pasar 17 Agustus, Kamis (9/9/2021).
Peresmian yang diawali dengan pemberian bantuan sosial kepada pedagang pasar itu dipimpin langsung oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.
Ia didampingi forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan.
"Pasar tangguh bencana ini semangatnya adalah mendorong semua orang yang berdagang dan berbelanja di pasar ini semuanya bisa mendapatkan kesehatan," kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat sambutan.
Menurutnya, ikhtiar agar masyarakat yang hendak ke pasar bisa mendapatkan kesehatan tersebut dengan cara mencuci tangan, melewati bilik disinfektan serta memakai masker bagi seluruh pedagang dan pengunjung pasar sebelum masuk ke dalam pasar agar kegiatan jual beli tetap berjalan sebagaimana mestinya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes).
"Kenapa pasar tangguh ini kita laksanakan, karena kita ingin pandemi ini berkurang dan ekonomi tetap tumbuh. Kalau pandemi ini tidak segera hilang, apalagi penyebarannya masif, maka memungkinkan akan ada pelambatan ekonomi," ujarnya.
Bupati yang akrab disapa Mas Tamam ini juga menjelaskan, terjadinya pelambatan ekonomi indikasinya daya beli masyarakat rendah yang secara otomatis akan berdampak terhadap daya jual dagangan di pasar.
Sehingga mendorong kesehatan semua elemen masyarakat menjadi tugas pemerintah daerah.
"Tugas pemerintah mendorong kesehatan masyarakat, dan mudah-mudahan rezekinya diberi kelancaran. Tetapi sehat itu ada caranya, yaitu protokol kesehatan," pesannya.
Bupati murah senyum ini menginginkan, pasar sebagai tempat transaksi ekonomi masyarakat dapat menekan angka penyebaran Covid-19 dan perekonomian masyarakat semakin meningkat.
"Kami bersama teman-teman forkopimda merancang cara dan strategi bagaimana ekonomi di pasar dengan penjagaan kesehatan yang bagus bisa berjalan seimbang. Kesehatan masyarakat baik tetapi ekonomi masyarakat juga semakin baik," harapnya.
Pantauan di lokasi, peresmian pastana tersebut dilanjutkan dengan vaksinasi Covid-19 yang diikuti oleh pedagang dan pengunjung pasar.
Masyarakat tampak antusias mengikuti vaksinasi tersebut, bahkan tak sedikit dari mereka rela mengantre sejak sebelum acara dimulai.
Launching pastana dimulai dari pasar Kolpajung, dilanjutkan dengan pasar 17 Agustus yang menjadi tempat peresmian kedua oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.
Di dua pasar itu masyarakat terlihat antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 tersebut.
Pasar tangguh merupakan pasar yang menerapkan protokol kesehatan, pedagang dan pengunjung diwajibkan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan oleh petugas sebelum masuk pasar, kemudian melewati bilik disinfektan di pintu utama pasar.
Selain itu, pedagang serta pengunjung juga diwajibkan memakai masker dan tidak berkerumun, apalagi berkerumun dalam kondisi tidak memakai masker.
"Tujuan vaksinasi ini untuk memberikan daya imun tubuh kepada masyarakat, harapannya masyarakat setelah divaksin daya tahan tubuhnya kuat," pungkasnya.
3. Demo Mahasiswa Kangayan di Kantor Pemkab Sumenep
Mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Kangayan (Formaka) Kabupaten Sumenep melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemkab Sumenep, Kamis (9/9/2021) pagi.
Dalam aksi unjuk rasa itu, massa tampak membawa sejumlah poster bertulis "Janji Bupati Bismillah melayani, Kangayan Gelap?"
Mereka memprotes soal tidak maksimalnya aliran listrik di wilayah Pulau Kangean sejak 2018 lalu.
"Janji Bupati bismillah melayani Kangayan gelap, masyarakat Kangayan tidak butuh ghostingan butuh kepastian," teriak korlap massa aksi, Ahmad Farliansyah.
"Istri hilang karena gelap, Kangayan gelap bupati ke mana? Pemerintah Sumenep tutup mata, tutup hati kangayan gelap gulita," sambung dia.
Massa aksi ini dijaga ketat oleh puluhan personil Polres Sumenep dan Satpol PP.
"Bupati Sumenep harus mendesak pihak PLN pada pembangunan listrik di Kecamatan Kangayan secara maksimal," katanya.
Menurutnya, ada empat desa di Kepulauan/Kecamatan Kangayan yang belum teraliri listrik, di antaranya Desa Batuputih, Tambayangan, Jukong-Jukong dan Cangkaraman.
"Kami minta Bupati Sumenep membentuk tim khusus memberantas pungutan liar," yegasnya.
Massa menolak jika tidak ditemui Bupati Sumenep secara langsung dan hanya diwakilkan saja.
"Kami minta ditemui langsung oleh Bupati, bukan perwakilan," pintanya.
Hingga pukul 10.30 WIB Bupati Sumenep belum juga keluar menemui mahasiswa.