Berita Sampang

Orang Tua Korban Pencabulan di Sampang Datangi Polres, Minta Pelaku Segera Ditangkap

Keluarga korban dugaan pencabulan anak usia dini di wilayah Desa Batoporo Timur, Sampang, mengunjungi Polres Sampang

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
Orang tua Korban, S (40) bersama Penasehat Hukumnya Moh. Jakfar Sodik saat berada di Mapolres Sampang, Madura, Rabu, (15/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Keluarga korban dugaan pencabulan anak usia dini di wilayah Desa Batoporo Timur, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura mengunjungi Polres Sampang, (15/9/2021) kemarin sore.

Mereka bertujuan menanyakan perkembangan kasus tersebut, mengingat laporan sudah dilayangkan sejak sepekan yang lalu.

Namun belum membuahkan hasil dari upaya Polres Sampang.

Orang tua Korban, S (40) diwakili penasehat hukumnya Moh. Jakfar Sodik, mengatakan jika pihaknya berharap agar terduga pelaku yang merupakan ustadz berinisial (SL) warga setempat itu segera diamankan.

Sebab, sebelumnya terdapat ancaman yang dilakukan oleh terduga agar perbuatannya tidak diceritakan kepada orang lain, apalagi sampai dilaporkan.

Baca juga: Gunakan Mobil Gerai Vaksin Presisi Keliling, Polres Sampang Gelar Vaksinasi di Lingkungan Ponpes

"Ancaman dilakukan bersama saudaranya, dengan mendatangi rumah S, membawa Sajam tanpa sarung pengaman," ujarnya.

"Jadi selain membahayakan kepada keluarga korban, laporan ini ingin memberikan efek jera dan rasa keadilan kepada masyarakat," tambahnya.

Selain itu, pihaknya tidak menginginkan perbuatan keji turduga kembali terulang ke anak lainnya, karena hingga saat ini sudah ada lima korban dari nafsu bejatnya.

Moh. Jakfar Sodik menceritakan, bahwa kasus yang dilakukan oleh terduga hidung belang itu di mulai sejak dua tahun yang lalu.

Semua korban merupakan anak di bawah umur dan parahnya dari lima korban tersebut dua diantaranya disabilitas, termasuk putri dari S.

"Selama itu belum ada keluarga korban lainnya yang berani melaporkan karena pelaku mengancam mereka," terangnya.

Di sisi lain, Moh. Jakfar Sodik menyampaikan, pelaku selalu melancarkan aksinya saat di sekitar rumahnya dalam keadaan sepi.

Seperti halnya saat beraksi mencabuli putri dari S, di mana pada saat itu (20/8/2021) siang, para ibu-ibu di desa setempat sedang ngelayat ke luar desa.

"Kebetulan korban (putri dari S) sedang berada di sebelah rumah SL, sehingga langsung di bawa oleh dia ke rumahnya," tuturnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved