G30S/PKI: Mohammad Hatta Sempat Masuk Daftar Target Selain 10 Jenderal dan Perwira, Tapi Berubah
Diketahui, 10 pahlawan tersebut dibunuh secara keji pada malam 30 September hingga 1 Oktober pagi tahun 1965.
2. Mayjen R Soeprapto
Rombongan penculik menghampiri rumah Mayjen R Soeprapto pada 1 Oktober 1965 sekitar pukul 04.30 pagi.
Pasukan itu mengatakan Suprapto diminta menemui Soekarno saat itu juga, sehingga sebagai prajurit yang patuh pada pimpinan tertingginya, Suprapto mengiyakan.
Namun, ia tak diizinkan ketika meminta izin untuk terlebih dulu berganti pakaian.
Justru ia langsung ditodong dengan senjata dan sebagian memegang tangannya sembari membawanya ke luar
Setelah dinaikkan ke atas truk yang sudah menunggu, Jenderal asal Purwokerto, Jawa Tengah, ini dibawa ke Lubang Buaya dan dianiaya dalam keadaan tubuh terikat hingga tewas.
3. Mayjen MT Haryono
Dari arsip Harian Kompas, 23 November 1965, mayat M.T. Haryono ditemukan di sumur Lubang Buaya, nomor dua dari bawah, di atas jenazah D.I Panjaitan.
Sebelumnya, M.T Haryono yang dikenal sebagai penyayang anak ini diberondong peluru di kediamannya, saat mencoba melawan rombongan yang datang dan menculiknya.
Sayangnya, jumlah lawan terlalu besar, banyak peluru yang akhirnya bersarang di tubuh Haryono.
4. Mayjen S. Parman
Mayjen S. Parman disergap pada 1 Oktober 1965 sekira pukul 04.00 WIB.
Berdasarkan arsip Harian Kompas, 23 Oktober 1965, perwira yang pernah berjuang di peristiwa Madiun, APRA, D.I. Jawa Barat dan Jawa Tengah ini tidak menyadari kedatangan rombongan penculik, karena menggunakan seragam Cakrabirawa.
Laki-laki bernama lengkap Siswondo Parman ini dibawa pergi setelah rombongan penculik mengatakan suasana di luar genting.
Saat itu, rumahnya tidak ada yang menjaga, hanya ada istri dan anaknya di sana. Penculikan itu berjalan dengan lancar.