Berita Sumenep
Mahasiswa Demo Kantor Disperindag Sumenep, Protes Pembangunan Pasar Tradisional yang Mangkrak
Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Perjuangan Demokrasi Rakyat (GPDR) Sumenep menggelar demonstrasi depan kantor Disperindag
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Perjuangan Demokrasi Rakyat (GPDR) Sumenep menggelar demonstrasi depan kantor Disperindag di Jalan Raya Urip Sumoharjo pada hari Jumat (1/10/2021).
Mereka datang untuk memprotes soal "pembangunan dan pengelolaan pasar tradisional" yang dinilai mangkrak sejak tiga tahun lalu.
Pantauan TribunMadura.com di lokasi pukul 14.15 WIB, membawa sejumlah poster dengan tulisan "Rakyat tidak butuh janji, tapi butuh bukti. Anggaran pembangunan pasar puluhan miliaran, pasarnya tidak difungsikan, Disperindag tutup mata, anggarannya kemana aja" tulisnya.
Salah seorang orator GPDR Sumenep, Dimas Wahyu Abdillah dalam orasinya menyebut dua pasar mangkrak di ujung timur Madura ini diantaranya seperti di kecamatan kangayan (pulau kangean) dan kecamatan Batuan Sumenep.
"Mau dikemanakan hasil produk warga di Sumenep ini jika tidak ada pasar tradisional, masyarakat kecil sangat tercekik dengan ulah Disperindag ini," teriak Dimas Wahyu Abdillah.
Baca juga: Protes Mahasiswa Soal Mangkraknya Dua Pasar Tradisional, Begini Respon Kepala Disperindag Sumenep
Dalam kesempatan itu, mahasiswa ini menuding Disperindag Sumenep gagal berpihak pada masyarakat kecil.
"Hari ini Disperindag gagal, anggarannya miliaran juta. Namun, bukti layanan pelaksanaan hingga saat ini tidak jelas," katanya.
"Kami menuntut transparansi dari anggaran itu dan apa kendalanya," tanya mahasiswa.
Dalam aksi yang masih berlangsung ini, Kepala Disperindag Sumenep, Agus Dwi Saputra sudah menemui massa.
Mahasiswa masih menyampaikan orasinya, dengan dikawal langsung oleh pihak kepolisian Polres Sumenep.