Berita Malang
Kartu Identitas Anak Kurang Diminati, Tingkat Kesadaran Masyarakat Kota Malang soal KIA Masih Rendah
Tingkat kesadaran masyarakat Kota Malang akan pentingnya Kartu Identitas Anak (KIA) dinilai masih minim.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Tingkat kesadaran masyarakat Kota Malang akan pentingnya Kartu Identitas Anak (KIA) dinilai masih minim.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang mencatat, jumlah anak usia 0-17 tahun kurang sehari di Kota Malang sebanyak 223.709 anak. Namun, tidak semuanya memiliki KIA.
Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dispendukcapil Kota Malang, Raymond H Matondang mengatakan, jumlah anak yang memiliki KIA masih 56 persen atau setara dengan 124.419 anak.
"Sedangkan yang lainnya, sekitar 44 persen atau 99.290 anak belum memiliki Kartu Identitas Anak," ujar dia Minggu (10/10/2021).
Menurutnya, penyebab belum maksimalnya penerbitan KIA tersebut, yakni karena masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya KIA.
Namun, pihaknya akan mengupayakan agar hal tersebut dilakukan semaksimal mungkin.
"Paling tidak, tahun ini ditargetkan pembuatan KIA tembus 70 persen," tambahnya.
Dirinya juga membeberkan, manfaat penting seorang anak untuk memiliki Kartu Identitas Anak (KIA).
"Pemerintah menerbitkan KIA demi peningkatan pendataan dan perlindungan. Selain sebagai data diri anak, pentingnya memiliki KIA juga untuk mempermudah mendapatkan pelayanan publik," tutur dia.
"Misalnya, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, transportasi, pembelian tiket dan vaksin Covid," jelasnya.
Selain itu, dia juga menambahkan, dengan memiliki KIA juga akan mendapatkan diskon dunia usaha dan perbankan.
"Salah satu contohnya, saat ke toko buku Toga Mas dan Bank CIMB Niaga," tambahnya.
Dirinya mengungkapkan untuk meningkatkan penerbitan KIA, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya.
Diantaranya, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. Selain itu, juga menggandeng dunia usaha untuk pemanfaatan KIA.
"Kami juga melakukan jemput bola. Seperti contoh, pernah mengadakan pembuatan KIA di sekolah. Selain itu, juga dilakukan di tempat keramaian seperti di mal dan di Alun-Alun Kota Malang," terangnya.
Dirinya juga mengimbau, dalam pembuatan KIA, sang anak harus didampingi oleh orang tua atau keluarganya.
"Hal itu dilakukan, untuk mempercepat petugas mendapatkan data-data sang anak," pungkasnya.