Berita Tulungagung
Asyik Memancing, Pria ini Malah Temukan Jenazah Wanita Mengapung di Sungai, ada Dugaan dari Polisi
Kapolsek Ngantru, Puji Widodo, mengatakan tubuh yang ditemukan Edy sudah dalam keadaan meninggal. Polisi juga mengungkap dugaan dari jenazah
Penulis: David Yohanes | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Edy Sutoyo (44) tengah memancing di Sungai Brantas Dusun Dermosari, Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, saat sesosok tubuh terlihat mengapung di aliran sungai, Minggu (10/10/2021) sore.
Warga Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru ini bersama saksi lain melapor ke Polsek Ngantru.
Kapolsek Ngantru, Puji Widodo, mengatakan tubuh yang ditemukan Edy sudah dalam keadaan meninggal.
“Korban berjenis kelamin perempuan. Namun tidak diketahui identitasnya,” terang Widodo.
Untuk sementara jenazah ini dikenali sebagai Mrs X.
Saat ditemukan, jenazah dalam kondisi tanpa busana.
Baca juga: Partai Ummat Ditinggal Sejumlah Pengurusnya, Amien Rais Beraksi, Singgung Masa Lalunya dengan PAN
Melihat kondisinya yang sudah membengkak, diduga korban meninggal sejak beberapa hari sebelumnya.
“Dugaan kami lebih dari tiga hari. Untuk memastikan akan dilakukan identifikasi,” sambung Widodo.
Jenazah lalu dievakuasi ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.
Personel Polsek Ngantru dibantu Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung melakukan identifikasi pada jenazah.
Masih menurut Widodo, pihaknya juga mencari informasi laporan orang hilang.
“Mungkin ada warga yang kehilangan anggota keluarganya bisa melapor,” tandasnya.
Sungai Brantas Tulungagung mempunyai karakter arus yang sangat deras dan sangat dalam.
Di beberapa bagian merupakan tanah padas yang sangat keras dan kasar seperti karang.
Kontur tanah padas ini ada yang meliuk-liuk seperti sungai di wilayah pegunungan.
Karena itu jika ada korban yang tercebur sering kali mengalami luka karena benturan dengan tanah padas ini.
Selain itu pakaian yang mereka kenakan juga koyak karena tersangkut di permukaan yang keras dan kasar ini. (David Yohanes)