Berita Terkini Malang

Siswa di Malang Memutar 15 Km Demi ke Sekolah karena Akses Longsor

Siswa di Kabupaten Malang terpaksa harus memutar sejauh 15 Km menuju sekolah akibat akses utama tertutup longsor.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
TERTUTUP LONGSOR - Jalan Dusun Wangkal, Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, tertutup tanah longsor sehingga membuat anak SDN IV Dalisodo memutar lewat desa tetangga, sejak Jumat (20/11/2925). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Siswa di Kabupaten Malang terpaksa harus memutar sejauh 15 Km menuju sekolah akibat akses utama tertutup longsor.

Kawasan Dalisodo di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, kini menghadapi krisis infrastruktur akibat bencana longsor beruntun yang dipicu oleh hujan deras harian.

Belum tuntas penanganan ambrolnya plengsengan di belakang SDN I Dalisodo pada Jumat (14/11/2025) lalu, musibah serupa kembali terjadi.

Baca juga: Longsor Ponorogo Putuskan Akses Antar Desa, Warga Harus Memutar 5 Kilometer

Akses ke Sekolah Terputus

Kali ini, akses vital menuju SDN IV Dalisodo terputus total. Jalan satu-satunya yang menghubungkan ke sekolah tersebut tertutup material tanah longsor setelah tebing jalan setinggi 8 meter ambrol.

Peristiwa ini terjadi seiring dengan intensitas hujan lebat yang terus mengguyur wilayah tersebut, menambah daftar panjang kerusakan infrastruktur sekolah di Dalisodo

Dampaknya, jalan poros yang menghubungkan ke banyak desa, yang ada di lereng Gunung Kawi itu tak bisa dilewati.

Sebab, tebing jalan sepanjang 15 meter itu longsor, lalu hingga Sabtu (22/11/2025) siang ini belum dibersihkan.

Gundukan tanah bercampur pepohonan itu menutup seluruh badan jalan, hingga pejalan kaki pun tak bisa lewat.

"Nggak bisa dilewati apapun, karena belum bisa dibersihkan. Mau ya dibersihkan dengan cara warga bergotong-royong. Namun, rupanya tak mampu, sehingga harus dengan alat berat."

"Makanya, kami mohon kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) atau Dinas Bina Marga, untuk menurunkan alat beratnya (beckhoe atau eskavatornya)," tutur Suprapto, Kades Dalisodo, Sabtu (22/11/2025).

Dampak dari bencana tanah longsor itu, menurutnya, aktivitas warga secara rutin, ya lumpuh karena tak bisa lewat jalan itu.

Bukan cuma para pedagang keliling, namun warga yang mau berwisata juga tak bisa karena jalan itu menghubungkan ke sejumlah tempat wisata juga.

Seperti wisata air terjun Coban Glotak, pesarean Gunung Kawi, wisata bukit Rondo Kuning.

Bahkan, yang bikin Suprapto tak tega dan mendesak agar segera diturunkan alat berat, karena kasihan pada anak sekolah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved