Berita Jawa Timur
Upacara HUT Jatim ke-76, Gubernur Khofifah Tampil Mengenakan Baju Ala Majapahit
Di kesempatan ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berperan langsung sebagai inspektur upacara
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Peringatan HUT Provinsi Jawa Timur yang ke 76 dilaksanakan secara khidmat di halaman Gedung Negara Grahadi, Rabu (13/10/2021).
Meski mundur sehari karena kemarin ada kunjungan Presiden ke Jatim, namun hal tersebut tidak mengurangi kemeriahan peringatan HUT Provinsi Jatim yang ke 76, yang juga diikuti secara virtual dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Di kesempatan ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang berperan langsung sebagai inspektur upacara tampil berbeda.
Pasalnya di peringatan hari jadi kali ini, Gubernur Khofifah tampak mengenakan kostum Majapahitan.
Ia mengenakan kostum berbahan bludru berwarna dominan hitam, dan disertai dengan ornamen bordir warna kuning cerah. Yang kontras dikombinasikan dengan kerudung berwarna kuning.
Tak hanya Gubernur Khofifah, seluruh kepala OPD dan jajaran Pemprov Jatim hari ini juga tampak mengenakan pakaian pakaian adat Jawa Timuran. Yang melengkapi kemeriahan di hari jadi Provinsi Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Khofifah menyampaikan dirgahayu untuk seluruh warga Jawa Timur. Ia juga memaparkan sejumlah kondisi Jawa Timur lengkap mulai capaian membanggakan di usianya ke 76 dan juga tantangan-tantangan yang dihadapi khususnya di masa pandemi.
“Harusnya upacara peringatan HUT ini dilakukan tanggal 12 Oktober 2021. Namun kita dapat hadiah yang luar biasa. Kemarin Presiden berkenan groundbreaking smelter Freeport di KEK Gresik. Pembangunan smelter ini akan menyerap 40 ribu tenaga kerja dengan total investasi 42 trilliun. Ini hadiah yang luar biasa di momen HUT Jatim,” tegas Khofifah.
Dikatakan Gubernur perempuan pertama Jatim ini, HUT Jatim hakekatnya adalah ungkapan rasa syukur pada Allah atas banyaknya kemajuan, dan juga kekuatan tekad dalam melangkah dalam situasi normal maupun sulit.
Sebagaimana diketahui bahwa hampir dua tahun ini Jawa Timur maupun bangsa Indonesia secara keseluruhan menghadapi situasi yang tak mudah dengan adanya wabah covid-19. Dimana wabah ini menggoncangkan ekonomi, politik, interaksi budaya di Jatim.
“Namun Alhamdulillah kita tak pernah menyerah. Itulah mengapa kita angkat tema HUT kali ini yaitu Jatim Bangkit. Sejak pandemi kami bersama forkopimda dan bupati walikita telah bahu membahu melakukan preventif guna menekan dampak virus. Kami pastikan kami sangat serius dalam menangani pandemi. Kami berkomitmen warga Jatim harus terlindungi kesehatannya,” tegas Khofifah.
Dikatakan Khofifah bahwa di HUT Jatim kali ini, ada capaian yang harus disyukuri bersama terutama terkait penanganan covid-19 Jatim. Dimana Jatim telah berhasil menekan pertambahan kasus baru yang sangat signifikan.
Pasalnya jika saat puncak gelombang kedua di bulan Juli kasus harian bertambah sampai 8.200 kasus dalam sehati, dalam dua hari terakhir disampaikan Khofifah tambahan kasus baru di Jatim sudah di angka 47 kasus saja.
Begitu juga dengan kematian kasus. Saat puncak gelombang kedua, kematian kasus harian mencapai 112 orang, saat ini mmtelah menurun jadi 10 kasus meninggal setiap hari.
“Semua angka itu terus membaik. Termasuk positivity rate kita sudah sebulan ini kita selalu di bawah 0,5 persen. Sebelumnya RS kewalahan karena banyaknya pasien covid-19, saat ini sudah berkurang kepadatannya. RS Darurat yang telah merawat 10 ribu pasien kini sudah seminggu terakhir zero pasien covid-19,” tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah bahwa pihaknya bersama Pemprov Jatim akan fokus dalam beberapa sektor. Pertama yaitu pemulihan ekonomi, tumbuhnya kekebalan komunitas, pengentasan kemiskinan dan pemulihan sektor terdampak pandemi covid-19.
“Kita berupaya untuk menekan kemiskinan eksrem. Yang fokusnya dengan tiga hal, yaitu menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan, dan mempersempit wilayah kemiskinan. Ada lima daerah di Jatim yang kini juga menjadi pilot project penanganan kemiskinan ekstrem dari pemerintah pusat,” tegasnya.
Yang dimaksud kemiskinan ekstrem dikatakan Khofifah adalah ketika masyarakat pendapatannya di bawah 1,9 USD.
“Maka saya mengajak kita semua untuk jihad melawan kemiskinan,” tegasnya.
Pemprov Jatim sendiri dikatakannya telah melakukan berbagai upaya guna mengentaskan kemiskinan Jatim. Seperti dengan elektrifikasi di rumah warga tak mampu, pelaksanaan program bedah rumah tinggal tidak layak huni, pemberian bantuan ekonomi dan sosial maupun pemberdayaan masyarakat melalui Jatim Puspa.
Di sisi lain, Gubernur Khofifah juga menyampaikan kebanggaannya atas kado yang diberikan oleh para atlet Jatim yang telah berlaga di PON XX Papua. Sampai hari ini, dikatakan Khofifah Jatim telah memperoleh 97 medali emas, 79 medali perak dan 69 medali perunggu.
“Selain itu Jatim juga juara umum di 8 cabor dan 12 nomor dan atlet kita juga mencetak rekor baru di PON. Ini kado yang indah di hari jadi provinsi Jawa Timur,” pungkas Khofifah.
(Fz/fatimatuz zahroh)