Beda Reaksi PDIP dan Gerindra, Tanggapi Survey Litbang Kompas Prabowo-Ganjar Capres Teratas

Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo berada pada urutan teratas

Editor: Aqwamit Torik
Humas Pemprov Jateng dan Instagram Prabowo Subianto
Politikus PDIP Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto 

TRIBUNMADURA.COM - Survey yang digelar oleh Litbang Harian Kompas menunjukkan Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo merupakan Calon Presiden (capres) tertinggi.

Diketahui, selain kedua tokoh itu juga ada tokoh lain seperti Anies Baswedan, Tri Rismaharini, Ridwan Kamil dan masih banyak lagi.

Lalu bagaimana reaksi Gerindra dan PDIP menanggapi hasil tersebut.

Ternyata Partai Gerindra dan PDIP memiliki reaksi yang berbeda.

Hasil survei terbaru Litbang Harian Kompas menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo berada pada urutan teratas dengan tingkat persentase yang sama.

Dikutip dari Youtube Harian Kompas, Senin (18/10/2021), Prabowo dan Ganjar sama-sama meraih elektabilitas sebesar 13,9 persen dalam survei calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Tinggi, Kalahkan Prabowo hingga Anies Baswedan, Dianggap Mirip Jokowi

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati posisi ketiga dengan persentase 9,6 persen.

Peneliti utama Litbang Harian Kompas Bestian Nainggolan menyatakan, hasil survei tersebut menunjukkan tiga sosok bersaing di ketat, terutama antara Prabowo dan Ganjar.

"Tadinya berjarak cukup lebar antara Pak Ganjar dengan Pak Prabowo dan Pak Anies Baswedan, ini menjadi semakin dekat, terutama Pak Ganjar Pranowo dan Pak Prabowo," kata Bestian.

Reaksi PDIP dan Gerindra

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali menegaskan bahwa keputusan siapa calon presiden yang diusung di pemilu presiden (Pilpres) 2024, ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Siapapun kader yang tidak disiplin soal kebijakan PDIP terkait pilpres, dipersilakan keluar dari partai.

“Bagi mereka yang tidak memahami aspek strategis tentang pentingnya menyiapkan pemimpin bagi masa depan bangsa dan negara dan hanya mau bertindak sendiri tanpa disiplin, boleh saja kalau mau keluar dari partai,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Sabtu (23/10/2021).

Hasto menekankan berdasarkan Kongres PDIP, keputusan kandidat Pilpres 2024 berada di tangan Megawati.

Kader partai pun saat ini diminta fokus untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

"Kami telah menegaskan bahwa berkaitan siapa capres dan cawapres berdasarkan Kongres V di Bali, Ibu Megawatilah yang akan mengambil keputusan," ujar Hasto.

Selaku Sekjen, Hasto menyadari ada sejumlah kader PDIP yang mendorong sosok untuk diajukan di Pilpres 2024, sebelum menunggu keputusan dari Megawati.

Salah satu pihak yang meneriakkan isu itu ialah Ketua DPC Solo FX Hadi Rudyatmo.

Hasto menilai eks Wali Kota Solo itu seharusnya mengetahui aturan main yang berlaku di PDIP.

Baca juga: Gerindra Jatim Pastikan Solid Antarkan Prabowo Subianto Maju Pilpres 2024

"Itu obrolan di warung bagi Pak Rudy. Pak Rudy ini, kan, sosok senior. PDIP ini, kan, partai demokrasi. Semua paham kultur di PDI Perjuangan.Yang penting ketika Ibu Megawati mengambil keputusan, semua taat dan berdisiplin," jelas dia.

Politikus asal Yogyakarta itu menyatakan PDIP juga punya mekanisme di internal partai untuk menjaring kader-kader terbaik.

Struktur pengurus PDIP juga diminta untuk melakukan konsolidasi partai.

Hasto mengingatkan bahwa PDIP secara partai punya kepentingan lebih besar dan setiap kader yang bergabung juga masuk dengan sukarela guna menyatukan diri pada kepentingan yang lebih besar.

“Partai ini memiliki sejarah yang panjang, memiliki pengalaman yang cukup luas dalam menjabarkan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, sehingga dalam perspektif ini partai harus menegakkan disiplin," jelas dia.

Hasto meyakini Megawati akan memilih sosok yang tepat setelah mendengar aspirasi rakyat dan berkontemplasi memohon petunjuk Tuhan Yang Mahakuasa. Tugas Megawati, kata Hasto, bukan hanya memilih, tetapi melihat sosok yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi).

"Karena apa yang dilakukan partai adalah kesinambungan kepemimpinan dari Pak Jokowi dengan berbagai prestasinya. Sangat penting untuk dicarikan sosok yang paling tepat dalam melanjutkan estafet kepemimpinan itu," kata Hasto.

Dia meminta semua kader bersabar, menunggu momentum yang tepat, mengingat jadwal dan tahapan Pemilu saja belum ditetapkan.

Reaksi Gerindra

Sementara itu,  Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra juga menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di urutan teratas oleh pemilih milenial.

Tanggapan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman kepada Kompas.TV, Jumat (22/10/2021).

Menurut Habiburokhman, Gerindra memandang generasi milenial menganggap Prabowo bekerja nyata tanpa ‘gimmick’ sehingga bisa menarik kaum milenial dan juga generasi Z atau pemilih pemula.

"Orang-orang yang lebih melihat substansi daripada kemasan. Jadi mungkin mereka melihat pak Prabowo walaupun nggak banyak bikin gimmick-gimmick, gak banyak bikin iklan, billboard, tetapi kerja nyata. Nah itu dilihat dan diapresiasi oleh milenial dan gen Z," ucap Habiburokhman.

Hasil Survei

Hasil survei terbaru Litbang Harian Kompas menunjukkan, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo memiliki persentase yang sama.

Dikutip dari Youtube Harian Kompas, Senin (18/10/2021), Prabowo dan Ganjar sama-sama meraih elektabilitas sebesar 13,9 persen dalam survei calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati posisi ketiga dengan persentase 9,6 persen.

Peneliti utama Litbang Harian Kompas Bestian Nainggolan menyatakan, hasil survei tersebut menunjukkan tiga sosok bersaing di ketat, terutama antara Prabowo dan Ganjar.

"Tadinya berjarak cukup lebar antara Pak Ganjar dengan Pak Prabowo dan Pak Anies Baswedan, ini menjadi semakin dekat, terutama Pak Ganjar Pranowo dan Pak Prabowo," kata Bestian.

Di sisi lain, Bestian menjelaskan elektabilitas Ganjar Pranowo yang naik signifikan dibanding pada survei sebelumnya pada April 2021.

Saat itu, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 7,3 persen, dan berada di posisi ketiga atau di bawah Anies Baswedan.

"Kali ini melonjak menjadi 13,9 persen, hampir sama atau katakanlah masih dalam rentang hasil yang sama dengan Pak Prabowo Subianto," ujarnya.

Selain ketiga sosok tersebut, hasil survei Litbang Kompas juga mencatatkan tingkat elektabilitas tokoh lainnya.

Yaitu Ridwan Kamil (5,1 persen), Tri Rismaharini (4,9 persen), Sandiaga Uno (4,6 persen), Basuki Tjahaja Purnama (4,5 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,9 persen), Mahfud MD (1,2 persen), dan Gatot Nurmantyo (1,1 persen).

Untuk diketahui, survei Litbang Harian Kompas dilakukan pada 26 September hingga 9 Oktober 2021 melalui wawancara tatap muka terhadap 1200 responden yang dipilih secara acak di 34 provinsi di Indonesia.

Sumber: Kompas.TV/Tribunnews.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reaksi PDIP dan Gerindra Tanggapi Survei Litbang Kompas yang Tempatkan Prabowo-Ganjar Capres Teratas

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved