Berita Probolinggo
Nahkoda Kapal Ikan asal Probolinggo Meninggal Dunia Tersetrum Listrik saat Berlayar di Laut Arafuru
Berdasar informasi yang ia dapat dari awak kapal, Hendrik meninggal tersetrum saat mengisi daya aki
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Seorang nahkoda, Hendrik (65), warga Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau meninggal dunia di atas kapal KM. Pulau Kijang saat berlayar membeli ikan hasil tangkapan nelayan di Laut Arafuru, Papua. Hendrik diduga meninggal karena tersetrum.
Salah satu awak kapal KM. Pulau Kijang, Udin mengatakan Hendrik baru diketahui meninggal sekira pukul 08.00 WIT, Minggu (10/10/2021).
Sebab, malamnya para awak tengah beristirahat.
"Hendrik ditemukan meninggal dengan kondisi telentang mengenakan celana pendek dan tanpa kaus di ruang mesin. Hendrik meninggal karena tersetrum," katanya, Selasa (2/11/2021).
Keluarga korban, Oky mengungkapkan hal serupa. Berdasar informasi yang ia dapat dari awak kapal, Hendrik meninggal tersetrum saat mengisi daya aki.
Diduga di waktu bersamaan terjadi korsleting pada aki sehingga aliran listrik menyengat tubuh Hendrik.
Baca juga: Benda ini Ditemukan di Saku Jenazah Pria yang Mengapung di Sungai di Probolinggo
Tak diketahui pasti berapa daya listrik pada KM Pulau Kijang.
"Informasi yang saya dapat, Hendrik meninggal karena tersetrum pada malam hari," ungkapnya.
Mengetahui Hendrik meninggal, para awak mengemudikan kapal untuk bertolak dari Laut Arafuru.
Jenazah Hendrik dievakuasi ke daratan melalui Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Mayangan, Kota Probolinggo.
KM. Pulau Kijang berlabuh di PPI Mayangan sekira pukul 10.00 WIB, Selasa (2/11/2021). Artinya, perjalanan dari Laut Arafuru ke PPI Mayangan memakan waktu 24 hari.
Sebelum bersandar, petugas karantina kesehatan pelabuhan melakukan pemeriksaan jenazah dan anak buah kapal (ABK) lainnya. Selain itu, polisi juga melakukan penyelidikan untuk mengetahui pasti penyebab meninggalnya Hendrik.