Arema FC
Eduardo Almeida Ungkap Penyebab Arema FC Gagal Menang Meski Sempat Unggul 2-0 atas Persebaya
Arema FC gagal meraih kemenangan melawan Persebaya Surabaya, setelah sebelumnya berhasil unggul 2-0.
Penulis: Dya Ayu Wulansari | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Arema FC gagal meraih kemenangan melawan Persebaya Surabaya pada laga pekan ke-11 Liga 1 2021, Sabtu (6/11/2021).
Pada laga bertajuk Derby Jatim, pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya berakhir dengan skor sama kuat 2-2.
Sejatinya, Arema FC memiliki peluang besar untuk mengalahkan Persebaya Surabaya malam itu.
Arema FC sempat unggul 2-0 atas Persebaya Surabaya, lewat gol Carlos Fortes dan M Rafli.
Sayang bagi Arema FC, keunggulan itu tak bertahan lama setelah dua pemain Persebaya Surabaya, Samsul Arif Munip dan Marselino Ferdinan sukses menyarangkan gol.
Gol Marselino pada menit-70 terjadi setelah Arema FC hanya bermain dengan 10 pemain saja.
Baca juga: Arema FC Pakai Pita Hitam saat Kontra Persebaya, Wujud Empati Musibah Banjir Bandang di Kota Batu
Wasit memberikan dua kali kartu kuning kepada Winger Arema FC, Dendi Santoso pada menit-53
Dendi Santoso diusir dari lapangan setelah dianggap melanggar Reva Adi.
Kartu kuning pertama didapat Dendi Santoso karena melanggar Reva Adi menit-50.
Tak lama berselang, Dendi Santoso kembali melanggar Reva Adi tepatnya menit-53.
Dua pelanggaran itu membuat Dendi Santoso harus keluar lapangan.
Usai bermain dengan 10 pemain, permainan Arema FC terlihat menurun.
Baca juga: Persebaya Tahan Imbang Arema FC 2-2, Aji Santoso Ungkap Pemainnya sempat Down Karena Penalti
Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida juga mengakui hal itu.
Eduardo Almeida mengatakan, kegagalan tersebut tak lepas dari kartu merah yang didapat Dendi Santoso.
"Saya rasa momen yang menentukan pada pertandingan ini adalah kartu merah. Segalanya berubah sejak saat itu," kata Eduardo Almeida, Minggu (7/11/2021).
"Kami tampil luar biasa pada babak pertama. Kami berhasil unggul dua gol dari Persebaya," sambung dia.
"Tapi kartu merah yang di dapat Dendi berdampak pada semua hal. Itu membuat kami harus menyesuaikan permainan dengan lawan dan menyusun strategi untuk bertahan," lanjutnya.
Lebih lanjut pelatih asal Portugal itu menjelaskan, sejatinya ia telah mencoba menerapkan strategi baru untuk menutup kekalahan jumlah pemain timnya, namun tak berhasil.
Gawang Arema FC justru terbobol lewat gol roket Marselino Ferdinan menit-70.
"Sebenarnya kami sudah berusaha menjalankan strategi lain, termasuk dengan melakukan serangan balik. Tapi kami terbobol lewat gol kedua Persebaya," tuturnya.
"Sebenarnya pada pertandingan lawan Persebaya kemarin, saya lihat ada pemain lain yang juga melakukan dua pelanggaran seperti Dendi, tapi tak mendapat kartu merah," lanjut dia.
"Namun, kita harus menerima keputusan wasit," jelas mantan pelatih Semen Padang itu.(myu)