Seekor Sapi Mengamuk saat Ditunggangi Anggota DPRD di Acara Kirab, Korban Sempat Terpelanting
Sapi itu mengamuk saat acara kirab di Sleman. Anggota DPRD Sleman, Raudi Akmal yang menjadi korban dari sapi mengamuk tersebut.
TRIBUNMADURA.COM - Seekor sapi yang ditunggangi anggota DPRD Sleman tiba-tiba mengamuk.
Sapi itu mengamuk saat acara kirab di Sleman.
Anggota DPRD Sleman, Raudi Akmal yang menjadi korban dari sapi mengamuk tersebut.
Korban bahkan sempat terpelanting hingga jatuh ke aspal.
Peristiwa tersebut sempat terekam video dan diunggah di akun twitter @merapi_uncover.
Di unggahan video tersebut tertulis "semoga bapack-bapacknya tdk apa apa".
Baca juga: Gala Sky Besok akan Kembali ke Jakarta Via Jalur Udara, Lalu Siapa yang Merawat?
Di dalam video tersebut tampak sebuah acara kirab budaya.
Terdapat dua orang mengenakan busana Jawa sedang menunggang sapi.
Terdengar pula iringan musik mewarnai perjalanan kirab.
Awalnya kedua sapi yang ditunggangi berjalan biasa.
Namun saat di depan gapura Kalurahan Bangunkerto, satu ekor sapi tiba-tiba mengamuk.
Alhasil, orang yang menunggang terjatuh ke aspal jalan.
Beberapa orang pun langsung berlari untuk menolong korban yang terjatuh.
Baca juga: Penjaga Warung Curiga Hingga Kebingungan Lihat Korban Tenggelam, Terungkap Penyebab Korban Meninggal
Ternyata, pria penunggang sapi yang menjadi korban tersebut adalah anggota DPRD Sleman Raudi Akmal.
Sedangkan acara tersebut adalah Gelar Budaya Sleman Sembada yang digelar di Desa Wisata Gorongan, Wonokerto, Turi.
Kepala Bagian Humas Pemkab Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan, anggota DPRD Sleman Raudi Akmal tersebut kemudian dibawa ke RS Morangan.
Raudi Akmal yang juga merupakan putra Bupati Sleman ini pun menjalani pemeriksaan CT scan.
"Selesai CT scan, di RS Morangan Sleman," ucap Kepala Bagian Humas Pemkab Sleman Shavitri Nurmala Dewi, Minggu (7/11/2021).
Baca juga: Bisnis Milik Mendiang Vanessa Angel dan Bibi Terus Berjalan, Adik Bibi sebut Semua untuk Gala
Dalam keterangan tertulis Humas Pemkab Sleman, gelar budaya tersebut dibuka langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Kesenian tradisional yang ditampilkan dalam gelar tersebut berasal dari Kabupaten Sleman.
Kesenian yang ditampilkan yakni Jathilan dan Tari Rampak Buto.
Hanya saja untuk menerapkan protokol kesehatan jumlah penari dibatasi 50 orang.