Berita Surabaya
Tim Pengabdian Masyarakat ITS Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro di Probolinggo
Tak hanya masalah teknis mikro hidro, permasalahan manajerial mengenai pengelolaan mikro hidro pun menjadi kendala tersendiri bagi warga
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM – Potensi aliran air di Desa Duren, Probolinggo membuat tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dari Departemen Fisika ITS meningkatkan kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa tersebut.
Kegiatan Abmas ini mengusung tema Redesain dan Rancang Bangun Ulang Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebagai Sumber Energi Alternatif di Desa Duren, Kecamatan Gading, Probolinggo.
Melania Suweni Muntini, Ketua Abmas ITS menjelaskan warga secara mandiri memiliki 18 mikro hidro untuk mencukupi kebutuhan listriknya.
Satu mikro hidro dapat menghasilkan listrik untuk empat rumah warga.
"Sayangnya, masih banyak kendala dalam pengelolaan mikro hidro yang berada di sana. Kekurangan tersebut utamanya terletak pada mikro hidro yang tidak memenuhi standard,"urainya.
Mikro hidro,lanjutnya, seharusnya menggunakan aliran air yang bersih agar dapat memutar poros turbin dengan lancar.
Tak hanya masalah teknis mikro hidro, permasalahan manajerial mengenai pengelolaan mikro hidro pun menjadi kendala tersendiri bagi warga.
Baca juga: ITS Dirikan Teaching Factory Maritim di Madura, Komitmen Dukung Hilirisasi Riset
"Dari berbagai macam kekurangan yang ditemukan, kegiatan ini membantu warga dalam memperbaiki kinerja mikro hidro beserta pengelolaannya,"paparnya.
Abmas yang telah dilaksanakan selama delapan bulan ini berupa survey, pengambilan data terkait mikro hidro dan analisisnya, pemetaan potensi pemasangan mikro hidro baru, dan juga melihat potensi-potensi daerah yang lain.
"Dari data yang telah dikumpulkan, didapatkan delapan potensi pemasangan mikro hidro baru sepanjang jalur parit, dan tujuh potensi pemasangan mikro hidro baru sepanjang jalur sungai,"paparnya.
Melalui kegiatan ini, Melania berharap agar dapat mewujudkan SDG goal ke tujuh tentang energi alternatif, dan semakin banyaknya goal SDGs yang tercapai dapat meningkatkan kualitas kehidupan di Indonesia.
“Saya harap kegiatan ini tidak hanya bersifat sementara dalam kegiatan Abmas saja, namun juga bermanfaat untuk selanjutnya, hingga pengembangan mikro hidro dalam skala industri di Desa Duren,” pungkasnya.
Sebagai pemungkas kegiatan Abmas, tim ITS memaparkan hasilnya dengan mengadakan FGD yang dilakukan di Orin Hall and Resto, Kota Probolinggo, Sabtu (30/10/2021).
Kegiatan ini mengundang kepala Desa Duren, warga Desa Duren, dan Muhammad Hasan Basri yang merupakan dosen Universitas Nurul Jadid sebagai perantara antara ITS dengan warga Desa Duren.
“Kegiatan ini bukan merupakan akhir, namun awalan untuk berkomunikasi antara warga Desa Duren dengan ITS. Kegiatan ini bisa menjalin silaturrahmi dan akan membuat hubungan semakin erat agar lebih banyak kegiatan yang dilakukan ke depannya,” ucap Agnes Tuti Rumiati, Ketua Pusat Kajian SDGs ITS.