Berita Jawa Timur
Pemprov Jatim Genjot Vaksinasi Jelang Akhir Tahun, akan Gelar Random Sampling Yustisi
Bahwa jelang nataru, masyarakat diminta untuk tidak lengah, karena saat ini masih dalam pandemi Covid-19.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Samsul Arifin
Di kesempatan ini, Khofifah juga menyampaikan kabar-kabar baik seputar update Covid-19 di Jatim. Diantaranya, perekonomian Jatim yang tumbuh quartal to quartal sebesar 2,26 persen berdasarkan data BPS per 5 November 2021. Pertumbuhan q to q sebesar 2,26 persen ini berada di atas rata- rata nasional yaitu 1,55 persen.
Tak hanya itu, data dari BPS juga menunjukkan bahwa pengangguran di Jatim juga mengalami penurunan sebanyak 0,1 persen dimana penurunan terbesar di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan yaitu sebesar 1,33 persen.
"Apa yang kita hawatirkan adalah ekonomi terkontraksi. Alhamdulillah, berkat sinergi berbagai pihak ekonomi di Provinsi Jawa Timur tetap tumbuh positif sebesar 2,26 persen sementara nasional 1,55 persen. Bahkan tingkat pengangguran di jatim mengalami penurunan 0,1 persen," sebutnya.
Khofifah berharap, rakor kali ini dapat menyamakan gerak seluruh elemen strategis di Jawa Timur agar dapat mengambil langkah antisipasi khususnya dalam menghadapi Nataru sehingga tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan.
"Nataru harus diantisipasi, maka perlindungan dan keselamatan masyarakat harus dimaksimalkan. Semua Pemda dan jajarannya telah bekerja keras dalam memulihkan berbagai sektor di Jatim. Dengan ini semua ikhtiar yang kita lakukan InsyaAllah komprehensif," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengimbau kepada Pemda/Pemkot untuk mengantisipasi bersama titik-titik wisata yang berpotensi banjir pengunjung di masa liburan Nataru.
"Ada liburan Nataru yang harus diantisipasi bersama, titik-titik wisata, seperti di Batu, Banyuwangi, dan titik lainnya seperti Lamongan mohon semua mengantisipasi dari berbagai lini," tegas Khofifah.