Berita Banyuwangi

Puluhan Siswa SD di Banyuwangi ini Belajar di Masjid, Tak Bisa ke Sekolah Karena Jembatan Ambruk

Sejumlah siswa SD di Banyuwangi ini terpaksa harus bersekolah di masjid karena tidak bisa belajar di sekolahnya.

Penulis: Haorrahman Dwi Saputra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Dok SDN 7 Tegalharjo
Siswa SDN 7 Tegalharjo Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, bersekolah di masjid. 

Gedung alternatif juga harus nyaman, karena sebentar lagi para siswa akan menghadapi ujian.

“Ini kondisi force majeure, namun pembelajaran harus tetap jalan. Saya kira, gedungnya sudah layak untuk digunakan belajar siswa,” terangnya.

Sementara Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya dan Penataan Ruang (PUCKPR) Danang Hartanto menambahkan, pembangunan Jembatan Carangan akan segera dilakukan pada 2022 mendatang.

“Kalau dikerjakan tahun ini belum memungkinkan karena anggaran kita terbatas. Pekerjaannya membutuhkan anggaran sekitar Rp 600 juta lebih. Namun ini akan menjadi prioritas kami di tahun 2022,” kata Danang.

Sementara menunggu pembangunan dilakukan, lanjut Danang, warga dua desa bisa menggunakan jalan alternatif melalui Jolondoro sejauh 3 kilometer.

“Beberapa hari lalu sudah bertemu dengan aparat desa, tokoh-tokoh setempat terkait ambruknya jembatan ini membahas untuk pembangunan jembatan ini tahun depan," tuturnya.

"Untuk sementara, masyarakat bisa menggunakan jalur alternatif yang ada," jelas Danang.

Jembatan Carangan yang membentang di atas sungai perbatasan Desa Karangharjo dan Tegalharjo ini dibangun 2007 lalu, dengan panjang 23 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 10 meter. (Haorrahman)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved