Harga Minyak Goreng dan Cabai Rawit Melambung Tinggi, Disperindag Pamekasan Ungkap Penyebab

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Kebutuhan pokok di Kabupaten Pamekasan, Madura alami kenaikan signifikan di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan data yang dihimpun TribunMadura.com dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, bahan pokok yang mengalami kenaikan signifikan di antaranya minyak goreng dan cabe rawit.

Harga rata-rata kenaikan minyak goreng di Pamekasan mencapai Rp 6.000 per liter. 

Sementara kenaikan cabe rawit melambung tinggi, yakni sebesar Rp 16.000 per kilogram.

Kepala Disperindag Pamekasan, Achmad Sjaifuddin menjelaskan, kenaikan kebutuhan pokok berupa minyak goreng dan cabai terjadi sejak awal November 2021.

Baca juga: UMK Sampang 2022 Jadi yang Terendah di Jawa Timur, Simak Rincian Besaran Kenaikannya Hingga Alasan

Menurutnya, kenaikan harga minyak curah dan minyak goreng tersebut secara global di seluruh dunia akibat pasokan bahan baku menurun.

"Minyak curah yang awalnya Rp 16.500 sekarang Rp 18.500 per liter. Untuk minyak goreng Bimoli 2 liter Rp 29.000 naik ke Rp 35.000," kata Achmad Sjaifuddin kepada TribunMadura.com, Rabu (1/12/2021).

Pendapat Achmad, melonjaknya harga cabe rawit ini sesuai dengan hukum permintaan. 

Permintaan banyak, sementara produksi dari petani sedikit.

Baca juga: Reaksi Nagita Slavina dan Raffi Ahmad saat Rayyanza Dijuluki oleh Warganet, Ungkap Sikap Rafathar

Selain dari itu, lanjut dia, cabe rawit tersebut rentan busuk, lebih-lebih di musim penghujan seperti saat ini. 

Sehingga besar kemungkinan cabe hasil produksi petani rusak.

"Cabe rawit ini naiknya cukup signifikan, dari Rp 19.000 per kilogram kini naik ke Rp 35.000. Faktor alam ini cukup mempengaruhi ke harga bahan pokok," duganya.

Ia menyebut, khusus harga bahan pokok berupa gula pasir, tepung dan lain sebagainya masih stabil.