Berita Jawa Timur

Hari Disabilitas Internasional, Khofifah Ingin Penyandang Disabilitas Ikut Berperan Bangun Jatim

Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan peran penyandang disabilitas dalam membangun Jawa Timur.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional, Jumat (3/12/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan peran penyandang disabilitas dalam membangun Jawa Timur.

Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penyandang disabilitas harus mendapat posisi dan perlakuan sama dalam segala hal. Dan di Jatim, perhatian untuk penyandang disabilitas sudah cukup baik.

Ia menyebut, di Jawa Timur, apresiasi yang diperuntukkan penyandang disabilitas berwujud pada berbagai hal. Mulai dari apresiasi dalam bentuk materi, pendidikan, hingga peluang kerja pada lingkungan birokrasi.

"Sejatinya nyandang disabilitas memiliki potensi luar biasa. Mereka memiliki kesempatan yang sama," kata Khofifah dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional, Jumat (3/12/2021).

"Mereka juga bisa berpartisipasi pada berbagai bidang. Maka kami memiliki komitmen dalam menjaga kesetaraan, kebersamaan, serta kesatuan dalam membangun bangsa, khususnya Jawa Timur," sambung dia.

Pada momentum Hari Disabilitas Internasional ini, mantan Menteri Sosial itu Khofifah mengajak semua penyandang disabilitas saling memupuk semangat dalam menyongsong masa depan.

Peran dan kontribusi sangat dibutuhkan. Semangat itulah yang akan mewarnai eksistensi penyandang disabilitas dalam segala hal.

Data BPS pada 2019, penyandang disabilitas di Jawa Timur mencapai 4,9 juta. Pemerintah provinsi Jawa Timur terus memberi perhatian kepada mereka.

Misalnya pada 2020, Dinas Sosial mengalokasikan apresiasi berupa uang tunai Rp 300 ribu yang diberikan setiap 3 bulan sekali bagi penyandang disabilitas yang kurang mampu.

Jumlah penerima program ini mencapai 3 ribu penyandang disabilitas. Pemerintah provinsi berencana menambah jumlah hingga mencapai angka 4 ribu penyandang disabilitas.

Pada sektor aparatur sipil negara (ASN), pemerintah provinsi menyediakan kuota bagi penyandang disabilitas. Mereka memiliki peluang besar untuk mendapat posisi yang sama.

Program tersebut merupakan bukti bahwa tidak ada diskriminasi terhadap penyandang disabilitas di Jawa Timur.

"Kami akan terus menjaga kesetaraan perlakuan dan kesempatan, sehingga semua masyarakat Jawa Timur mendapat perlakuan yang sama," tuturnya

Tema hari Disabilitas Internasional kali ini Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel, dan Berkelanjutan Pasca Covid-19.

Gubernur Khofifah menambahkan semangat Jawa Timur saat ini adalah Jatim Bangkit. Pemulihan ekonomi harus digenjot dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pemerintah membutuhkan peran masyarakat Jawa Timur. Termasuk penyandang disabilitas.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved