Liga 1
Persib Dianggap Adu Nasib? Rekrut Eks Persebaya, David da Silva: Buat Apa Kalau Tidak Bisa Cetak Gol
Persib setelah melepas Geoffrey langsung melakukan langkah cepat dengan merekrut David da Silva. Ia sebelumnya bermain untuk Terengganu FC
TRIBUNMADURA.COM - Kabar transfer di Liga 1 kali ini dihangatkan dengan adanya rekrutan anyar Persib Bandung.
Diketahui, Persib merekrut eks pemain Persebaya Surabaya, David da Silva.
Hal ini demi menambal lini depan Persib yang dianggap kurang kontribusi.
Namun langkah tersebut malah jadi adu nasib bagi Persib?
Sektor ini akhirnya jadi fokus utama bagi pelatih Robert Rene Alberts untuk dibenahi menjelang bergulirnya putaran kedua Liga 1 musim ini.
Langkah cepat diambil, duo striker asing Maung, Wander Luiz dan Geoffrey Castillion dievaluasi.
Hasilnya, nama kedua harus diganti. Mantan bomber Persebaya Surabaya yang pernag menjadi striker paling gacor di Liga 1, David da Silva, direkrut untuk menggatikan peran striker asal Belanda tersebut.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Madura United Vs Borneo FC, Permainan Kolektif Laskar Sapeh Kerrab Diwaspadai
Atas pergantian itu, mantan striker Persib Bandung era 90-an, Sutiono Lamso menilai keputusan Persib melepas Geoffrey Castillion di putaran kedua Liga 1 2021/2022 merupakan hal yang wajar.
Sebab penampilan bomber asal Belanda itu jauh dari kata memuaskan.
Dia bermain sebanyak 13 kali dan hanya membukukan tiga gol dan satu assist.
"Pastinya setiap pelatih setiap tim menginginkan pemain-pemain yang berkualitas dan berkontribusi di tim itu," ujar Sutiono dilansir Tribun Jabar.
Sutiono juga menilai, masalah besar yang dimiliki Persib pada putaran pertama adalah lini depan.
Geoffrey dan Wander Luiz belum bisa banyak berkontribusi bagi Maung Bandung.
Sehingga dia menilai wajar apa yang dilakukan oleh pelatih Robert Alberts untuk mengubah posisi striker.
Sebab bagi dia, jika terus dipaksakan, Persib bisa keteteran di putaran kedua nanti.
"Kita sedang bersaing untuk mendapatkan nilai. Kalau kita enggak bisa meraih kemenangan terutama pemain depan tumpul, ya, otomatis jadi masalah buat tim," katanya.
Baca juga: Prediksi Madura United Vs Borneo FC, Laskar Sapeh Kerrab Tak Diperkuat Kiper Andalan
Pencetak gol tunggal di partai final Liga Indonesia musim 94/95 ini menuturkan, masalah Geoffrey terletak pada kondisi fisiknya.
Menurut dia cedera yang sempat menghantam Geoffrey di awal musim membuat performanya merosot.
"Kemarin dia habis cedera. Lalu sempat dipinjamkan ke Como 1907. Tapi dia enggak pernah main. Artinya mereka mau kembali ke performa yang dulu itu butuh waktu lagi," katanya.
Sutiono pun mempertanyakan komitmen Goeffrey untuk tetap menjaga kondisi fisiknya selama kompetisi berhenti.
Sebab bagi Sutiono, kondisi Geoffrey benar-benar di luar ekspektasi.
"Karena begitu dia main dengan cederanya dia mungkin apa kita enggak tahu. Tidak menunjang lagi bagi dia sebagai seoarang striker yang tajam," katanya.
Perjudian Maung Merekrut David da Silva
Persib setelah melepas Geoffrey langsung melakukan langkah cepat dengan merekrut David da Silva.
Striker asal Brasil itu sebelumnya bermain untuk Terengganu FC di Liga Super Malaysia.
Menurut Sutiono, langkah manajemen Persib untuk merekrut David merupakan perjudian.
Meski sempat tajam bersama Persebaya beberapa tahun lalu, tak ada yang tahu kondisi dan performa David musim ini.
"Kita enggak tahu juga kondisi dia sekarang gimana dan performa dia klub sebelumnya seperti apa. Dia masih setajam dulu apa sebaliknya. Karena memang striker itu dituntut harus bisa cetak gol. Apalagi ini pemain asing. Buat apa kalau tidak bisa cetak gol," katanya.
Kehadiran David menimbulkan beberapa pertanyaan terkait strategi bermain.
Apakah akan mempertahankan dua striker atau hanya memainkan satu ujung tombak saja.
Sutiono mengatakan, semua itu tergantung pelatih yang meraciknya.
Baca juga: Surabaya Patah Hati, Striker Andalan Persebaya dulu Batal CLBK, David da Silva Merapat ke Persib
Apakah lebih cocok menempatkan David da Silva sebagai ujung tombak atau menggunakan dua striker berdampingan dengan Wander.
"Kalau mau pakai dua striker mereka kan harus cocok satu sama lain. Sementara sekarang sudah masuk kompetisi. Apakah bisa langsung cocok atau enggak kita belum tahu," ujarnya.
Terkait rumor kepergian Wander Luiz, dia mengungkapkan tidak ada masalah.
Sebagai mantan striker, Sutiono memahami pasang surut saat mencetak gol.
Hal itu mungkin yang sedang dialami Wander saat ini.
"Saat dia (Wander) main kemarin dia berapa kali peluang apakah dia bisa cetak gol? Tidak juga. Kalau dibandingkan Ezechiel walaupun gitu-gitu masih bisa bikin banyak gol," katanya.
Seorang striker, lanjut Suti, memiliki tugas untuk mencetak gol.
Jika mencetak gol saja sulit, maka perlu ditanyakan kualitas dan kapasitasnya. Terlebih Wander berstatus penggawa asing.
"Kalau memang ada yang lebih bagus, ya, ganti saja," ucapnya.
Nama Ifedayo Olusegun Mencuat
Di tengah spekulasi digantinya Wander Luiz, nama Ifedayo Olusegun ramai dibicarakan para bobotoh di berbagai fanspage Persib Bandung.
Striker berdarah Nigeria berusia 30 tahun itu bermain di Liga Super Malaysia bersama Selangor FC.
Dari kabar yang dihimpun, Ifedayo Olusegun adalah pemain serbaguna yang bisa dimainkan di berbagai posisi di lini depan.
Selain sebagai seorang penyerang tengah, Ifedayo Olusegun juga bisa ditempatkan sebagai penyerang sayap di sisi kanan dan kiri.
Dalam beberapa pertandingan, Ifedayo Olusegun juga terlihat bisa dimainkan sebagai gelandang serang yang berposisi di belakang striker.
Statistik Ifedayo Olusegun lumayan moncer.
Pada musim 2021, dari 22 pertandingan dia mengukir 26 gol di kompetisi reguler.
Secara total di berbagai ajang bersama Selangor FC yang dia mainkan musim lalu, Ifedayo Olusegun menorehkan 27 gol dari 25 penampilan.
Kabar samar yang belum terkonfirmasi, Ifedayo akan merapat ke Bandung meski juga dikabarkan sang pemain memilih untuk kembali bermain di Liga Malaysia bersama Melaka United.
(oln/*/Ferdyan Adhy Nugraha/Tribun Jabar)