Berita Luar Negeri

Modal Ingatan Masa Lalu, Pria Korban Penculikan ini Gambar Peta, Hingga Bisa Bertemu Ibu Kandung

Li Jingwei masih berusia 4 tahun saat seorang tetangga membawanya kabur dari desanya di Provinsi Yunnan.  Mirisnya, Li Jingwei tak hanya diculik

Editor: Aqwamit Torik
Weibo via The Guardian
Peta desa asalnya Li Jingwei yang viral di China dan potret masa kecil Li Jingwei yang dipegang sang ayah 

Pertemuan Li dan keluarga kandungnya pada Sabtu lalu berlangsung mengharukan.

Rekaman video menunjukkan Li dengan hati-hati melepas masker ibunya untuk memeriksa wajahnya sebelum menangis dan memeluknya.

"Tiga puluh tiga tahun menunggu, malam kerinduan yang tak terhitung, dan akhirnya peta yang digambar tangan dari ingatan, ini adalah momen pelepasan yang sempurna setelah 13 hari," tulis Li di profil Douyin sebelum bertemu keluarganya.

"Terima kasih semua orang yang telah membantu saya bersatu kembali dengan keluarga saya."

Kepada Paper, Li menyebut ibunya menangis saat melakukan telepon dengannya.

"Ibuku menangis begitu aku menelepon."

"Setelah panggilan video, saya mengenalinya sekilas. Ibuku dan aku memiliki bibir yang sama, bahkan gigiku," ujarnya.

Li Jingwei diculik pada tahun 1989.

Dia dijual ke sebuah keluarga di Lankao, lebih dari 1.100 mil jauhnya dari rumah.

Penculikan anak sering terjadi di China dan Li mungkin dibawa kabur karena banyaknya keluarga yang menginginkan anak laki-laki.

Li sendiri terdorong untuk mencari keluarga aslinya setelah melihat beberapa kisah pertemuan korban penculikan dengan orang tua kandungnya.

Salah satunya, kata dia, kasus Guo Gangtang yang viral mencari putranya selama 24 tahun.

Guo Gangtang menempuh perjalanan lebih dari 300.000 mil menggunakan sepeda motor hingga akhirnya dapat bertemu anaknya.

"Ketika saya melihat kisah Guo Gangtang, saya berpikir, 'Saya harus mencoba menemukan orang tua kandung saya. Saya ingin melihat mereka ketika mereka masih hidup'," kata Li.

"Saya menyadari bahwa saya tidak bisa menunggu lebih lama lagi karena orang tua saya seharusnya semakin tua sekarang."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved