Berita Sampang
Ini Penyebab Sapi di Kecamatan Torjun Sampang Mendadak Mati, Terjangkit Virus BEF
Alhasil, mendapati fakta bahwa sapi yang mati mendadak ternyata disebabkan karena virus Bovine Ephemeral Fever (BEF)
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Sejumlah hewan ternak berupa sapi milik warga di wilayah Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura mati mendadak.
Kondisi tersebut telah diketahui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta-KP) setempat setelah mendapatkan banyak laporan dari para peternak di wilayah kerjanya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disperta-KP Sampang, Hendra Gunawan mengatakan, bahwa dengan adanya laporan itu, tim kesehatan hewan diterjunkan ke lokasi untuk mensurvei.
Alhasil, mendapati fakta bahwa sapi yang mati mendadak ternyata disebabkan karena virus Bovine Ephemeral Fever (BEF).
"Virus BEF ditularkan melalui gigitan nyamuk, serangga, maupun lalat," ujarnya.
Baca juga: Misterius, Banyak Sapi di Kecamatan Torjun Mati Mendadak, Mulut Berbusa, Peternak Kebingungan
Pada umumnya, kata Hendra Gunawan hewan ternak yang terkena serangan virus BEF mengalami demam tinggi selama tiga hari dan virus BEF memiliki masa inkubasi selama 7 hari
Kemudian, penyakit ini dinilai sudah lazim melanda hewan sapi atau kerbau yang berada di daerah topografi
"Serangan virus BEF terjadi menjelang pergantian musim atau pancaroba seperti saat ini dari musim penghujan ke kemarau," ucapnya.
Sementara, saat sapi terserang BEF biasanya akan menunjukkan gejala awal seperti stres dan tidak mau makan, kondisi fisik lemah, malas bergerak, dan terkadang disertai diare.
"Untuk gejala klinis sapi yang terserang virus BEF seperti, tubuh sapi mengalami demam dengan suhu tinggi, dan kaki gemetar," tuturnya.
"Termasuk kaki sapi mengalami pincang hingga lumpuh dan dari mulut dan hidung keluar lendir," imbuhnya.