Berita Surabaya

Tampilan AHY saat Sowan ke Rais Aam PBNU Bikin Pangling, Pakai Sarung Serba Biru

Mantan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat ini menggunakan setelah sarung biru yang senada dengan jas biru

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/BOBBY KOLOWAY
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar di Ponpes Miftachus Sunnah Surabaya, Minggu (20/2/2022). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar di Surabaya, Minggu (20/2/2022). Dalam kesempatan ini, AHY menegaskan komitmen dukungan terhadap Nahdlatul Ulama dalam berbagai bidang. 

Kehadiran AHY di pesantren di Ponpes Miftachus Sunnah Surabaya, Sabtu (19/2/2022) ini didampingi Sekjend Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Renville Antonio, hingga kader Demokrat yang juga Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. 

Menariknya, AHY dayang dengan mengenakan sarung. Mantan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat ini menggunakan setelah sarung biru yang senada dengan jas biru, warna kebesaran Partai. 

Kehadiran AHY yang datang bersarung ini menarik antusias Kiai Miftah. Apalagi, ini bukan kali pertama AHY datang mengenakan sarung

Pada Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-96 di Balikpapan 31 Januari lalu, AHY datang bersarung.

"Mas AHY ini sarungan. Hadir juga balikpapan dengan sarungan. Bagi saya, kalau sudah sarungan sudah tidak bisa ditawar lagi," kata Kiai Miftah kepada wartawan seusai pertemuan. 

Baca juga: Silaturrahmi ke Rais Aam PBNU, Airlangga Hartanto Tegaskan tak Bahas Politik, Murni Kemasayarakatan

Kepada AHY, Kiai Miftah menceritakan tujuan jamaah Nahdlatul Ulama. Yakni, dakwah menuju kebaikan. 

"Nahdlatul Ulama memiliki agenda besar untuk berdakwah. Dakwah yang santun, yang mengajak bukan mengejek, dakwah yang merangkul bukan memukul, dakwah yang membina bukan menghina atau bahkan membinasakan, dan dakwah lain," katanya. 

Bagi Kiai Miftah, Demokrat bisa ikut ambil bagian dalam agenda ini. Apalagi, Demokrat memiliki arah pandang yang sama dengan NU. 

"Maka, kami pesankan. Agar ini menjadi agenda besar, terutama di Demokrat. Apalagi, ini ada persepsi yang sama. Baik Islamnya dan dakwahnya," kata Kiai Miftah. 

AHY yang juga sebagai figur pemimpin muda memiliki posisi strategis terkait hal ini. "Indonesia membutuhkan tangan halus," katanya. 

"Di Indonesia, mayoritas pemeluk Muslim. Dari Mayoritas Muslim ini mayoritas Nahdliyin dan Nahdliyat baik yang struktural atau kultural. Mas AHY ini termasuk di dalamnya," katanya. 

Mendapatkan sambutan hangat, AHY pun mengakui kunjungan ini menjadi bentuk kedekatan Demokrat dengan Nahdlatul Ulama. 

"Alhamdulillah, siang hari ini kami berkesempatan silaturahim dengan beliau yang sebenarnya sudah direncanakan sejak jauh hari. Namun, karena masih dalam masa pandemi, yang tidak selalu mudah mencocokkan agenda, akhirnya baru kali ini," kata AHY kepada jurnalis seusai pertemuan. 

"Ini adalah kelanjutan. Awalnya, kami menyampaikan kepada beliau ketika kami menghadiri Pengukuhan Pengurus PBNU sekaligus harlah PBNU di Kota Balikpapan. Alhamdulillah, kami langsung bertemu apa yang beliau pesan kepada kami," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved