Serie A Liga Italia
Fans Liga Italia, Inilah Sassuolo Tim Papan Tengah Penakluk Klub Raksasa, Berikut Para Korbannya
Klub dengan warna kebanggaan hijau hitam ini sukses jadi penakluk klub raksasa Liga Italia, setelah melumat Inter Milan dengan skor 0-2
TRIBUNMADURA.COM - Tim papan tengah Liga Italia Sassuolo, kini menjadi sorotan.
Klub dengan warna kebanggaan hijau hitam ini sukses jadi penakluk klub raksasa Liga Italia, setelah melumat Inter Milan dengan skor 0-2 di kandang Inter.
Inter Milan dikejutkan oleh gol-gol Giacomo Raspadori (8’) dan Gianluca Scamacca (26’). Kemenangan di kandang Inter Milan, Stadion Giuseppe Meazza, memastikan terciptanya pencapaian historis bagi Sassuolo.
Mengutip melalui Kompas.com dari situs Football Italia, Sassuolo adalah tim Serie A pertama sejak musim 1955-1956 yang mampu mencuri kemenangan di kandang tiga raksasa sekaligus, yakni Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.
Musim ini, sensasi pertama diciptakan Sassuolo kala mereka menumbangkan Juventus asuhan Massimiliano Allegri dengan skor 2-1 di Stadion Allianz pada 27 Oktober 2021.
Berselang satu bulan, satu lagi raksasa Liga Italia tumbang di tangan Sassuolo. Kali ini korbannya adalah AC Milan yang kalah 1-3 kala menjamu tim beralias Neroverdi di Stadion San Siro, 28 November 2021. San Siro, atau Inter Milan lebih suka menyebutnya dengan Stadion Giuseppe Meazza kembali jadi arena ramah bagi Sassuolo.
Baca juga: Inter Milan Goyah, Dilumat Sassuolo di Kandang Sendiri dengan Skor 0-2, Tutup Asa Juara Liga Italia?
Pada pekan ke-26 Liga Italia, Sassuolo arahan Alessio Dionisi menumbangkan Inter Milan di Stadion Giuseppe Meazza. Apa resep rahasia Sassuolo untuk "membunuh" trio raksasa Serie A?.
“Mungkin kami tidak akan memercayainya. Namun, inilah tujuan dari kerja kami. Kami tahu Inter baru saja menjalani laga sulit di Liga Champions dan rencana kami adalah datang dan menyerang mereka,” kata Alessio Dionisi seperti dikutip dari Football Italia.
Alessio Dionisi berani ambil risiko dan setia dengan konsep sepak bola menyerang Sassuolo. “Kami berhasil menekan mereka pada periode yang lama. Kami membuat transaksi besar dan mengizinkan lawan membuat peluang. Inilah yang ingin kami lakukan dan kami mendapat ganjaran hasil atas sikap itu,” kata Dionisi lagi.
Sassuolo mengaku tak pernah gentar kala menghadapi lawan yang secara materi maupun tradisi berada di atas mereka.
“Kami selalu ingin bertarung di level yang sama, bahkan saat melawan tim-tim yang lebih tangguh dari kami. Kami menaruh respek kepada lawan dan hari ini kami mengubah sistem di tengah laga untuk mempermudah para penyerang melakukan serangan.”
“Sebab, saya tak terlalu suka ketika mereka dipaksa kembali dan bertahan,” kata Dionisi yang musim lalu mengantar Empoli menjuarai Serie B, kompetisi kasta kedua Liga Italia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kalahkan Juventus, Milan, dan Inter, Apa Resep Rahasia Sassuolo Bunuh Raksasa?",
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/sassuolo.jpg)