Breaking News

Apa Isi Perjanjian Hudaibiyah yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk Membela Umatnya?

Perjanjian Hudaibiyah saat Nabi Muhammad SAW bersama para pengikutnya saat itu dari Madinah untuk menjalankan ibadah umrah.

Editor: Aqwamit Torik
Shutterstock.com
Ilustrasi makkah 

TRIBUNMADURA.COM - Apa isi Perjanjian Hudaibiyah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk membela umat Muslim?

Perjanjian Hudaibiyah terjadi pada Maret pada tahun 628.

Nabi Muhammad SAW bersama para pengikutnya saat itu dari Madinah untuk menjalankan ibadah umrah.

Ketika pergi ke mekkah dan ingin melakukan tawaf.

Lebih dari 1.400 umat Muslim datang bersama Rasulullah sambil mengenakan pakaian ihram.

Bahkan mereka juga membawa 70 unta untuk dikorbankan.

Akan tetapi mereka dihadang oleh utusan Kaum Quraisy Mekkah.

Baca juga: Jauh dari Bahaya Dekat dengan Rezeki, Simak Bacaan Doa Pagi Hari Seperti yang Dibaca Nabi Musa

Alasannya karena jumlah umat Muslim yang datang sangat besar.

Khaled Bin Walid pun dikirim oleh para pemimpin Kaum Quraisy bersama 200 pejuang.

Di mana mereka bertugas untuk menghentikan rombongan Rasulullah.

Karena ingin menghindari konfrontasi, maka rombongan datang ke tepi barat kota.

Ke sebuah kota yang kurang terkenal bernama Hudaibiyah.

Namun lagi dan lagi, mereka tidak diizinkan memasuki Mekkah.

Oleh karenanya, Kaum Quraisy pun mengirim Urwah bin Masud untuk bernegosiasi dengan Nabi.

Pertempuran hampir terjadi.

Tapi pada akhirnya kaum Quraisy mengirim Urwah bin Masud untuk melakukan negosiasi dengan Nabi.

Negosiasi inilah yang akhirnya kita kenal dengan Perjanjian Hudaibiyah, sebuah perjanjian yang disepakati di Hudaibiyah.

Baca juga: Rezeki Lancar, Musibah Menghindar, Amalkan Doa Pagi Hari yang Sering Dicontohkan Nabi Muhammad SAW

Isi Perjanjian Hudaibiyah di antaranya:

1. Akan ada gencatan senjata antara kedua pihak dan tidak ada pertempuran selama 10 tahun ke depan.

2. Setiap orang atau suku yang ingin bergabung dengan Muhammad dan membuat perjanjian dengannya bebas untuk melakukannya.

Demikian juga setiap orang atau suku yang ingin bergabung dengan Quraisy dan membuat kesepakatan dengan mereka bebas untuk melakukannya.

3, Jika ada orang Mekkah yang pergi ke Madinah, maka Muslim akan mengembalikannya ke Mekkah.

Tetapi jika ada Muslim dari Madinah yang pergi ke Mekah, dia tidak akan dikembalikan.

4. Jika ada pemuda, atau orang yang ayahnya masih hidup, pergi kepada Muhammad tanpa izin dari ayah atau walinya, akan dikembalikan kepada ayah atau walinya.

Tetapi jika ada orang Quraisy yang pergi ke Mekkah, tidak akan dikembalikan.

5. Tahun ini umat Islam akan kembali tanpa memasuki Mekkah.

Tapi tahun depan Muhammad dan pengikutnya bisa memasuki Mekkah, menghabiskan tiga hari dan melakukan umrah

Artikel ini telah tayang di Intisari

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved