Berita Pamekasan

Terkendala Alat Deteksi Varian Omicron, Dinkes Pamekasan Lakukan Upaya Pencegahan dan Edukasi Prokes

Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, dr. Saifudin mengaku terkendala alat untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 varian omicron atau tidak

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Suasana personel TRC BPBD Pamekasan, Madura saat menyemprotkan cairan disinfektan di sejumlah sekolah Pamekasan, Selasa (22/2/2022). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Madura terkendala alat untuk mendeteksi Covid-19 varian Omicron atau bukan.

Saat ini, di Kabupaten Pamekasan tercatat sebanyak 105 masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19.

Pasien Covid-19 sebanyak itu terdiri dari 64 sedang menjalani perawatan di luar Kota Pamekasan, 32 pasien melakukan isolasi mandiri di Pamekasan, 7 pasien positif Covid-19 dirawat di RSUD SMART, dan 2 pasien positif Covid-19 dirawat di RSU Mohammad Noer.

Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, dr. Saifudin mengaku terkendala alat untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 varian omicron atau tidak.

Kata dia, pasien yang terjangkit varian Omicron biasanya mengalami gejala ringan.

Baca juga: Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer, Bupati Pamekasan Gelontorkan Rp 62 Miliar untuk Honor di 2022

Saat ini, Dinkes Pamekasan mengaku khawatir terhadap penyebaran Covid-19 varian Delta.

Sebab, bila pasien terjangkit varian Delta serangannya sampai ke paru-paru.

"Kalau varian Omicron itu menyerang sampai saluran pernapasan atas saja, seperti flu, pilek, panas dan nyeri tenggorokan. Biasanya 5 hari sembuh," kata dr. Saifudin kepada TribunMadura.com, Selasa (22/2/2022).

Pendapat dia, penanganan Covid-19 bila ingin efektif dan efisien harus lebih mengedepankan pencegahan.

Sebab, berbagai varian Covid-19 penanganannya tidak jauh berbeda.

"Kita lebih mengedepankan pada pencegahan, bagaimana edukasi, ketika sakit sekarang harus segera terobati. Jadi 3T itu penting, pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment)," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved