Berita Pamekasan
Terkendala Alat Deteksi Varian Omicron, Dinkes Pamekasan Lakukan Upaya Pencegahan dan Edukasi Prokes
Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, dr. Saifudin mengaku terkendala alat untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 varian omicron atau tidak
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Madura terkendala alat untuk mendeteksi Covid-19 varian Omicron atau bukan.
Saat ini, di Kabupaten Pamekasan tercatat sebanyak 105 masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19.
Pasien Covid-19 sebanyak itu terdiri dari 64 sedang menjalani perawatan di luar Kota Pamekasan, 32 pasien melakukan isolasi mandiri di Pamekasan, 7 pasien positif Covid-19 dirawat di RSUD SMART, dan 2 pasien positif Covid-19 dirawat di RSU Mohammad Noer.
Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, dr. Saifudin mengaku terkendala alat untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 varian omicron atau tidak.
Kata dia, pasien yang terjangkit varian Omicron biasanya mengalami gejala ringan.
Baca juga: Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer, Bupati Pamekasan Gelontorkan Rp 62 Miliar untuk Honor di 2022
Saat ini, Dinkes Pamekasan mengaku khawatir terhadap penyebaran Covid-19 varian Delta.
Sebab, bila pasien terjangkit varian Delta serangannya sampai ke paru-paru.
"Kalau varian Omicron itu menyerang sampai saluran pernapasan atas saja, seperti flu, pilek, panas dan nyeri tenggorokan. Biasanya 5 hari sembuh," kata dr. Saifudin kepada TribunMadura.com, Selasa (22/2/2022).
Pendapat dia, penanganan Covid-19 bila ingin efektif dan efisien harus lebih mengedepankan pencegahan.
Sebab, berbagai varian Covid-19 penanganannya tidak jauh berbeda.
"Kita lebih mengedepankan pada pencegahan, bagaimana edukasi, ketika sakit sekarang harus segera terobati. Jadi 3T itu penting, pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment)," pungkasnya.