Berita Sampang
Alasan Pabrik Tahu di Sampang Tetap Produksi, Meski Dihantam Harga Kedelai yang Meroket Naik
Padahal, di tengah naiknya harga kedelai, omset atau keuntungan produksi tahu berkurang drastis, hingga 50 persen
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
lihat foto
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pemilik pabrik tahu di Kabupaten Sampang, Madura memilih bertahan alias tetap memproduksi tahu di setiap harinya.
Padahal, di tengah naiknya harga kedelai, omset atau keuntungan produksi tahu berkurang drastis, hingga 50 persen.
Pemilik pabrik tahu berlokasi di Jalan Rajawali, Kelurahan Karang Dalam, Sampang, Sugito mengatakan, bahwa alasan dirinya tetap memproduksi karena memperhitungkan nasib karyawan.
Sebab, jika pabrik ditutup atau produksi tahu dihentikan para karyawan akan menganggur dan berpenghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Mau gak mau saya ngalah, meski dapatkan hasil sedikit tidak masalah yang penting karyawan tetap bisa bekerja," ujarnya.
"Terlebih saya tidak mau menambah angka pengangguran," imbuhnya.
Baca juga: Harga Kedelai Merengkak Naik, Omset Pabrik Tahu di Sampang Merosot, Upaya Dilakukan Tapi Sia-Sia
Di tengah harga kedelai terus merangkak naik, pihaknya merasa resah dan dilanda kebingungan lantaran pemasaran produksi tahu di pabriknya terus menurun.
Di samping itu, pihaknya dituntut oleh karyawan untuk menaikkan gaji.
"Pabrik ini perusahaan keluarga, ya mau tidak mau saya tetap memperjuangkan untuk tetap produktif," tandasnya.
Sebenarnya dirinya merasa tidak kuat atas kondisi harga kedelai yang terus naik, bahkan sepekan kenaikan hingga dua kali.
"Harapan kami kepada pemerintah, minta tolong kembali stabilkan harga kedelai, agar kestabilan perekonomian tetap terjaga," pungkasnya.
