Berita Pamekasan
Pamekasan Dilanda Banjir Terparah Tahun ini, Pemkab Diminta Bangun Embung untuk Atasi Bencana Banjir
Banjir di Pamekasan merendam ribuan rumah warga, perkantoran, dan lembaga pendidikan.
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Selama ini hampir tiap tahun wilayah Kabupaten Pamekasan dilanda banijir.
Tak hanya jalanan, banjir merendam ribuan rumah warga, perkantoran, dan lembaga pendidikan di Kabupaten Pamekasan.
Sejauh ini, belum ada tanda dari pemerintah untuk menanggulangi banjir tahunan di Pamekasan ini.
Pemkab Pamekasan diminta serius menanggulangi banjir agar banjir di Pamekasan bisa dikendalikan apabila hujan deras melanda.
Desakan ini disampaikan Ali Maskur, anggota DPRD Pamekasan dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPP).
Menurutnya, banjir di Pamekasan kali ini terbesar dari banjir sebelumnya, sehingga diperlukan solusi yang tepat bagaimana kejadian ini tak terulang kembali setiap musim hujan.
Baca juga: Menengok Perjuangan Personel FRPB Bantu Korban Banjir Pamekasan, Gotong Royong Selamatkan Jiwa
Ali Maskur mengatakan, hampir 95 persen banjir di Pamekasan selama ini merupakan banjir kiriman. Lantaran di kawasan utara terjadi hujan dengan curah tinggi.
Selanjutnya, air hujan mengalir ke sungai yang melintasi kota.
Tetapi, ketika dua sungai di tengah kota itu tak mampu membendung, air sungai meluap dan menggenangi rumah warga.

Ia menyarankan, pemkab membuat beberapa embung (semacam waduk untuk mengatur dan menampung kelebihan air hujan di musim air hujan).
“Untuk mengendalikan banjir di Pamekasan ini, minimal dibutuhkan 5 buah embung,” ujar Ali Maskur, Minggu (6/3/2022).
Dijelaskan dia, dari 5 embung itu, di antaranya sebelum masuk kota, baik dari kawasan yang dialiri sungai dari utara maupun dari arah barat.
Untuk membuat embung, lahan yang akan dibangun diusahakan menggunakan tanah percaton desa yang tidak produktif.
Jika tidak memungkinkan, Pemkab Pamekasan diminta membeli tanah rakyat. Hanya saja, hal ini memunculkan banyak spekulan tanah.
Baca juga: Hari ke-9 Pemadaman Listrik di Madura, Petugas PLN Bangkalan Disambati soal Pemadaman Bergilir
“Kondisi Pamekasan ini aneh. Bila musim hujan sering dilanda banjir. Dan bila musim kemarau terjadi kekeringan," tutur dia.