Berita Pamekasan
Disdikbud Pamekasan Target Semua Siswa Melek Teknologi Informasi, Persiapan Menuju Sekolah Penggerak
Akhmad Zaini menjelaskan, sekolah di Kabupaten Pamekasan harus menjadi sekolah penggerak dan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan, Madura, menargetkan semua siswa melek teknologi informasi (IT).
Target Disdikbud Pamekasan ini akan diwujudkan seiring dengan masuknya Era Smart Society 5.0.
Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini menjelaskan, sekolah di Kabupaten Pamekasan harus menjadi sekolah penggerak dan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
Selain itu, para siswa juga akan dituju melek IT, sehingga responsif terhadap perubahan serta memiliki jiwa adaptif.
Baca juga: Warga Pamekasan Berhasil Buat Pom Mini Cerdas, Pembeli Cukup Masukkan Uang Layaknya Mesin ATM
Untuk mewujudkan itu semua, Disdikbud Pamekasan akan menerapkan Kurikulum Prototipe atau merdeka belajar.
Kurikulum ini akan dilaksanakan di semua jenjang sekolah pada akhir tahun 2022.
Meliput jenjang TK, SD, SMP dan SMA se-Pamekasan.
"Kurikulum Prototipe, saat ini masih diberlakukan di sekolah penggerak," kata Akhmad Zaini, Sabtu (26/3/2022).
Menurut Kadis yang akrab disapa Zaini itu, hingga saat ini di Pamekasan belum ada sekolah penggerak.
Kata dia, penerapan Kurikulum Prototipe itu memiliki tiga karakter.
Di antaranya terdapat sistem pembelajaran berbasis proyek, fokus terhadap materi esensial dan fokus terhadap fleksibelitas untuk memberikan pelajaran sesuai dengan kemampuan murid.
"Kurikulum Prototipe merupakan kurikulum yang memiliki beberapa karakteristik untuk mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa serta memberikan ruang karakter yang lebih luas dan kompetensi dasar," jelasnya.
Pada pembelajaran berbasis proyek ini, lanjut dia, ditekankan terhadap pengembangan soft skill dan karakter siswa.
Harapannya, dapat melahirkan model siswa berkarakter Pancasila.
"Sedangkan materi esensial hal ini diilhami pada saat Covid-19 kemarin yaitu sistem belajar dibatasi terlebih terbatas waktu belajar," tutupnya.