Arti Kata Kadrut, Cebong Kampret hingga Buzzer yang Ramai di Sosial Media, Berawal dari Tahun 2015
Beberapa sebutan itu bahkan sudah tak asing lagi bahkan menjadi viral seperti Cebong, Kampret, BuzzerRp, hingga Kadrun mewarnai media sosial
TRIBUNMADURA.COM - Gegap gempita sosial media tak lepas dari sebutan netizen Indonesia.
Beberapa sebutan itu bahkan sudah tak asing lagi bahkan menjadi viral seperti Cebong, Kampret, BuzzerRp, hingga Kadrun mewarnai media sosial beberapa tahun terakhir.
Laporan analisis media sosial Drone Emprit, telah merekam percakapan yang mengandung istilah Cebong, Kampret, BuzzerRp, dan Kadrun selama 7 tahun, terhitung sejak 1 Juli 2015 hingga 16 April 2022.
Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, telah mengumpulkan sebanyak 14 juta lebih percakapan di Twitter mengenai istilah Cebong, Kampret, BuzzerRp, dan Kadrun.
Baca juga: Bertebaran Informasi Hoaks di Media Sosial, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam Ajak ASN Berpikir Maju
Sementara itu, menurut analisis Fahmi, sejak Januari hingga April 2021 tepatnya setelah Pilpres, penyebutan istilah-istilah tersebut masih berlangsung.
Laporan Fahmi mengungkapkan, tradisi penyebutan kelompok netizen dengan nama tertentu ini dimulai oleh panggilan ”cebong” dari pendukung Prabowo Subianto terhadap para pendukung Joko Widodo (Jokowi) sejak Agustus 2015.
Dalam satu tahun terakhir (1 Januari 2021 - 17 April 2022), hiruk-pikuk percakapan yang mengandung panggilan nama kelompok ini didominasi oleh panggilan terhadap :
“kadrun” 54 %,
“kampret” 17 %,
“buzzeRp 12 % + buzzerRp 5 %” = 17 %,
“cebong” 12 %.
Lalu bagaimana awal mula istilah Cebong, Kampret, BuzzerRP dan Kadrun?
Istilah Cebong
Menurut analisis Fahmi, istilah ”Cebong” sudah dipakai sejak Agustus 2015, tepatnya sebelum pelepasan kodok oleh Jokowi di Istana Bogor pada 3 Januari 2016.
Oleh karena itu, awal mula istilah "Cebong" bukanlah dari aktivitas pelepasan kodok yang dilakukan oleh Jokowi saat itu.