Ramadan 2022

Sebaiknya Jangan Langsung Makan Nasi saat Buka Puasa, Kurma Lebih Utama, Ternyata ini Sebabnya

Inilah alasan dari sisi kesehatan mengapa kita tidak dianjurkan langsung makan nasi saat berbuka puasa. 

Editor: Aqwamit Torik
Freepik
Kurma medjool 

TRIBUNMADURA.COM - Sebaiknya jangan langsung makan nasi saat buka puasa, inilah penyebabnya.

Dalam Islam, umat yang berpuasa sangat dianjurkan untuk makan dan minum yang manis terlebih dahulu, dan sangat dianjurkan untuk makan kurma.

Minum air putih dan makan kurma menjadi pasangan yang pas untuk berbuka puasa Ramadan.

Sebab, kandungan gula dari kurma sangat bermanfaat dan aman karena tidak menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah.

Sebab, ketika kita berpuasa, tidak jarang kadar gula darah dalam tubuh bisa menurun. Nah, buah kurma ini membantu mengendalikannya. 

Namun, tahukah kamu mengapa kita dianjurkan untuk menikmati menu takjil sebelum makan berat saat berbuka puasa?

Baca juga: Hukumnya Orang yang Puasa Ramadan tapi Tidak Salat Tarawih, Simak juga Penjelasan Haditsnya

Dilansir dari halodoc.com, inilah alasan dari sisi kesehatan mengapa kita tidak dianjurkan langsung makan nasi saat berbuka puasa. 

Berhubungan dengan Sistem Pencernaan

Rata-rata waktu puasa di Indonesia yaitu sekitar 13 hingga 14 jam. Selama waktu tersebut, sistem pencernaan sepenuhnya beristirahat dan tidak bekerja.

Nah, mengonsumsi makanan besar saat berbuka menyebabkan sistem pencernaan dipaksa bekerja keras. Kondisi tersebut bisa menimbulkan gejala gangguan pencernaan. 

Berbuka puasa dengan makanan berat, seperti mengonsumsi nasi, dapat memicu kenaikan kadar gula, yang berakibat tubuh menjadi lemas.

Akibatnya, otak akan kekurangan oksigen dan glukosa, sehingga membuat seseorang lebih mudah mengantuk.

Dikutip dari halodoc.com, anjuran buka puasa yang baik seharusnya mengonsumsi makanan ringan atau takjil terlebih dulu, tetapi jangan berlebihan.

Setelah itu diikuti dengan konsumsi makanan berat 30 menit kemudian. Jika dipaksakan, perut bisa saja menjadi tidak nyaman, kembung, mual, atau terasa perih.

Pengaruh Puasa bagi Kadar Gula Darah

Dilansir dari alodokter.com, puasa dapat merangsang perbaikan metabolisme tubuh dan meningkatkan kinerja insulin, yakni hormon yang mengatur kadar gula darah.

Namun, ketika seseorang berpuasa, kadar gula darahnya kemungkinan bisa mengalami penurunan.

Dikutip dari halodoc.com, kondisi ini disebabkan karena seseorang tidak makan dan minum selama hampir 14 jam.

Nah, agar bisa tetap bertahan, tubuh akan menggunakan gula yang disimpan di dalam hati dan otot untuk menghasilkan energi selama berpuasa.

Itulah mengapa saat berpuasa, kadar glikogen dan glukosa dalam tubuh akan mengalami penurunan yang memicu tubuh menjadi lemas, dan kepala terasa pusing.

Untungnya, dengan adanya cadangan energi yang berasal dari gula tersebut, tubuh mampu bertahan tanpa asupan makanan dan minuman selama sekitar 8 hingga 10 jam.

ika cadangan energi tersebut sudah habis, tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi berikutnya.

Cara memanfaatkan lemak adalah dengan membakarnya, sehingga akan membuat berat badan berkurang.

Melalui pengurangan atau menjaga berat badan, kadar gula dalam darah pun bisa dikendalikan.

Artikel ini telah tayang di Bobo

Informasi Lengkap dan Menarik Lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved