Berita Sampang

Penerima Program Bantuan RLTH di Sampang Harus Bersabar, Diperkirakan Molor, Ini Kata Pihak DPRKP

Pasalnya, program yang membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat hidup lebih sejahtera tersebut dipastikan diundur alias molor

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
zoom-inlihat foto Penerima Program Bantuan RLTH di Sampang Harus Bersabar, Diperkirakan Molor, Ini Kata Pihak DPRKP
istimewa/TribunMadura.com
Kabid Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sampang, Abdul Roqib.

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Penerima program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada tahun ini di Kabupaten Sampang, Madura harus bersabar.

Pasalnya, program yang membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat hidup lebih sejahtera tersebut dipastikan diundur alias molor.

Mengapa tidak, awalnya program RTLH akan terlaksana antara akhir Mei Sampai awal Juni 2022, namun mundur sampai akhir Juli atau di awal Agustus 2022 ini.

Kabid Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sampang, Abdul Roqib, mengaku mengalami kesulitan karena belum ditandatangani oleh pihak tertentu, seperti Commanditaire Vennootschap (CV) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

"Jadi dapat direalisasikan sekitar dua bulan, untuk persoalan RTLH sudah hampir selesai, hanya saja tinggal menunggu tanda tangan kontrak," ujarnya.

Baca juga: Darurat PMK, Ada 1000 Sapi Terjangkit Virus di Sampang Belum Ada Obat, Warga Diimbau Gunakan Jamu

Kumpulan Berita Lainnya seputar Sampang

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Ia menambahkan, dalam program RTLH masing-masing penerima nantinya akan mendapat dana bantuan sebesar Rp. 30 juta untuk rehabilitasi bangunan.

Akan tetapi, terdapat beberapa nama penerima yang nantinya akan berubah sesuai fakta dan kenyataan dilapangan.

Sebab kadang kala penerima memiki kendala sengketa tanah dengan keluarga, atau penerima menolak dengan alasan merasa tidak layak.

"Untuk saat ini masih belum dapat dipastikan pemerima-penerima yang berubah namanya, namun tetap di desa yang sudah ditentukan yakni lima desa untuk tahun ini," tuturnya.

Sementara, dari bantuan yang diberikan Rp. 30 juta diperuntukkan untuk dua kegiatan, yakni Rp24.750.000 untuk pembelian bahan-bahan bangunan, sedangkan Rp5.250.000 merupakan ongkos.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved