Sejarah

Cantik Bukan Berkah di Zaman Kerajaan ini, Alih-Alih Disayang, Orang Sekitar Lakukan Hal Keji ini

Tetapi ada juga sekelompok selir terpilih yang tugasnya adalah melahirkan anak bagi kaisar "sebanyak yang dia bisa menjadi ayah

Editor: Aqwamit Torik
Pixabay
Ilustrasi penghuni istana yang cantik 

Namun, di balik itu semua kecantikan justu menjadi kutukan daripada berkah bagi sebagian besar selir, ini terjadi pada selir Zhenfei yang berakhir tragis.

Zhenfei memasuki istana pada tahun 1899 selama pemerintahan Guangxu pada usia 13 tahun.

Dia kemudian dipromosikan menjadi selir kekaisaran, kedua setelah Permaisuri Longyu, yang merupakan keponakan dari Janda Permaisuri Cixi.

Zhenfei adalah wanita cantik dan cerdas. Sebagai permaisuri favorit kaisar Guangxu, dia mendapatkan banyak pengaruh di istana kekaisaran.

Dikenal sebagai "Permaisuri Mutiara", dia membenci aturan dan peraturan.

Dia rentan terhadap tindakan pemberontakan yang membuat marah Cixi, yang mulai mencari alasan untuk menghukumnya.

Karena kecantikan terkadang membuat kaisar berpaling padanya, sehingga menyebabkan banyak selir ingin menyingkirkannya.

Pada tanggal 20 Juni 1900, Aliansi Delapan Negara mengepung Beijing dan Cixi memaksa kaisar untuk melarikan diri bersamanya ke Xian.

Sebelum mereka pergi, Cixi memerintahkan Zhenfei untuk bunuh diri dengan dalih bahwa kemudaan dan kecantikannya akan membahayakan pesta kerajaan serta membuat malu jika dia diperkosa oleh tentara asing.

Zhenfei menolak, sebaliknya meminta audiensi dengan kaisar.

Diyakini Janda Cixi menanggapi dengan memerintahkan kasim untuk melemparkan Zhenfei ke  sebuah sumur di belakang Istana Ningxia, hingga dia meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di Intisari

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved