Berita Luar Negeri

Yakuza Jadi Geng Paling Ditakuti, Tapi Pemerintah Sampai Minta Bantuan, apa yang Mereka Dilakukan?

Geng Yakuza meski ditakuti, tapi geng telah ada selama 400 tahun dan telah menanamkan rasa takut dan rasa hormat di antara penduduk Jepang.

Editor: Aqwamit Torik
Pexels
Ilustrasi Yakuza - Ternyata ini yang dilakukan Yakuza hingga pemerintah sampai minta bantuan 

Fitur mencolok lainnya tentang anggota Yakuza adalah bahwa beberapa dari mereka tidak memiliki jari di tangan kiri.

Alasannya hukuman dalam Yakuza adalah harus memotong ujung jari mereka.

Bergabung dengan Yakuza bukanlah sesuatu yang melanggar hukum.

Mereka saling beroperasi di bawah kode kehormatan yang dikenal sebagai "ninkyo", yang menghormati asal-usul mereka yang sederhana dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Misalnya, Yakuza datang untuk membantu setelah gempa bumi dan tsunami di wilayah Tohoku 2011.

Tanggapan mereka dilaporkan lebih cepat daripada pemerintah.

Ide Yakuza untuk menjangkau yang kurang beruntung telah ada selama berabad-abad.

Seperti sebuah artikel dari Los Angeles Times pada tahun 1996 menyatakan, ada citra Yakuza  ang membantu yang lemah dan menghukum yang kuat.

Artikel yang sama memperkirakan jumlah anggota Yakuza mencapai 80.000.

Lebih dari 20 tahun, angka tersebut dikatakan mencapai 100.000 orang.

Namun, jumlah itu kini menurun dalam beberapa tahun terakhir, karena faktor ekonomi dan lainnya.

Meski begitu, metode mereka tidak berubah. Tetapi asosiasi mereka berubah.

Pada 1980-an, Yakuza mulai bekerja sama dengan agen real estate.

Mereka mengirim "jigeya" untuk mengatasi ketidaknyamanan seperti penyewa bermasalah.

Menurut All That's Interesting, "Pemerintah Jepang telah meminta bantuan mereka dalam operasi militer tertentu (meskipun rinciannya belum jelas)."

"Dan, pada tahun 1960, ketika Presiden AS Dwight D. Eisenhower mengunjungi Jepang, pemerintah Jepang meminta Yakuza untuk mengawalnya."

Yakuza mungkin adalah penjahat yang bersalah atas tindakan mengerikan.  Namun mungkin mereka tidak selalu merupakan hal yang buruk

Intisari

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved