Berita Bangkalan
Anggota DPR RI Prihatin Jembatan Suramadu Jadi Lokasi Mengakhiri Hidup, ini Upaya Pencegahannya
Kondisi jembatan Suramadu yang kerap dipakai untuk lokasi mengakhiri hidup memantik keprihatinan Anggota DPR RI
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Jembatan Suramadu dalam setahun terakhir kerap digunakan untuk mengakhiri hidup orang yang putus asa.
Hal ini membuat Anggota Komisi V DPR RI Dapil Jatim XI Madura, H Syafiuddin prihatin dengan kondisi tersebut.
Terakhir, Satpolair Polres Bangkalan bersama Tim Olah TKP Identifikasi KPLP, Basarnas, dan Direktorat Polair Polda Jatim mengevakuasi mayat seorang pria memakai jaket ojek online (ojol) di perairan Sukolilo, Kecamatan Labang atau di sisi timur Jembatan Suramadu, Senin (4/7/2022).
Sejak diresmikan pada pertengahan 2009 silam, jembatan sepanjang 5,4 KM itu digadang Pemerintah Pusat sebagai transmisi percepatan perekonomian di Pulau Madura.
Baca juga: Lewat Jembatan Suramadu, Mobil Pikap Muatan Kambing Diamankan Petugas, Diambil Sampel Darah
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Namun, upaya mempersempit disparitas antara Kabupaten Bangkalan dan Surabaya saja hingga saat ini belum juga terwujud.
Malahan, Jembatan Suramadu seperti menjelma sebagai tempat ‘ideal’ untuk bunuh diri.
“Saya prihatin karena kondisi ini seharusnya menjadi perhatian pihak-pihak terkait seperti Kementerian PUPR melalui Dirjen Bina Marga dan BB2JN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BP2JN) yang ada di Jawa Timur,” tegas H Syafiuddin kepada Surya, Selasa (75/7/2022).
Identitas mayat pria mengenakan jaket ojol itu diketahui bernama Eko Wiratmoyo (35), warga Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.
Beberapa jam sebelum dievakuasi atau sekitar pukul 15.00 WIB, ia meloncat dari atas Jembatan Suramadu dan meninggalkan sepeda motor di jalur roda.
Kasus serupa terjadi pada 8 Juni 2022 ketika seorang bernama Sakur (26), warga Kabupaten Sampang melakukan aksi bunuh diri.
Ia hanya meninggalkan motor dan surat.
Selain itu, anggota TNI asal Bangkalan, Widodo (53) juga mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat dari atas Jembatan Suramadu.
Petugas juga menemukan surat wasiat di dalamnya tas.
“Kondisi ini harus segera menjadi pemikiran bersama. Mungkin pagar ditambah atau mungkin dirancang kembali keamanannya. Sehingga Jembatan Suramadu tidak jadi alat untuk ajang bunuh diri,” ungkap H Syafiuddin yang juga menjabat Ketua DPC PKB Kabupaten Bangkalan itu.
Selama ini, pria yang akrab disapa Ji Syafi itu memang getol menyuarakan lambannya gerak Pemerintah Pusat dalam upaya percepatan ekonomi di Pulau Madura.
Bahkan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Dirjen Perhubungan Laut, Dirut PT Pelindo, dan Dirut PT Pelni, Senin (4/7/2022) menagih keseriusan Perpres 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Pulau Madura.
“Soal keamanan Jembatan Suramadu, tentunya harus ada sinergitas dengan aparat penegak hukum, lebih banyak gelaran patroli atau mungkin bisa dibuat tim keamanan internal dari pihak PUPR,” pungkasnya.
Kasus bunuh diri pria mengenakan jaket ojol, Eko Wiratmoyo saat ini dalam penanganan Satpolair, Satreskrim Polres Bangkalan, Polsek Sukolilo, termasuk back up dari Ditpolair Polda Jatim.
“Betul, korban adalah grab. Mayat kemarin dibawa ke RS Dr Soetomo. Penanganan dikembalikan ke Polsek Sukolilo,” singkat Kasat Polair Polres Bangkalan, Iptu Djoko Santoso kepada Surya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/
(edo/ahmad faisol)